BPBD Banyumas Gelar Rakor Penanggulangan Bencana

Optimalkan Peran Klaster Komando, Komunikasi, hingga Evakuasi, Logistik dan Pengungsi

PURWOKERTO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD kabupaten Banyumas menggelar Rakor Penanggulangan Bencana, Kamis (28/4).

Rakor yang diikuti lintas unsur tersebut sekaligus menyiapkan posko gabungan Kesiap Siagaan mudik lebaran 1443 Hijriah untuk antispasi kebencanaan di Kecamatan Kemranjen.

Rakor tersebut juga membahas, Rencana Latihan Gabungan Respon Informasi Penanggulangan Bencana yang diikuti oleh perangkat dinas kabupaten Banyumas Dinsospermades, Satpol PP dan unsur pendukung lain seperti PMI kabupaten Banyumas, Basarnas, Rapi 08 Banyumas, Orari lokal Banyumas dan lintas relawan yang ada di kabupaten Banyumas.

Dalam Rapat koordinasi Rencana Latihan Gabungan Respon Informasi Penanggulangan Bencana, juga sebagai evaluasi dalam hal penanganan kebencanaan di beberapa lokasi bencana di kabupaten Banyumas khususnya banjir di daerah Tambak ,Sumpiuh dan kemranjen merupakan bencana terlama di kabupaten Banyumas karena selama 11 hari pengendaliannya.
Rakor di pimpin oleh Andi Is Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyumas

Andi Is mengungkapkan agar rakor ini sebagai persiapan untuk giat lokakarya dalam hal pemantapan respond dan informasi penanggulangan bencana ke depan sedianya akan dilaksanakan pada minggu ke dua bulan Mei 2022 untuk kepastian tanggal dan lokasi akan segera diumumkan.

Lanjut Andi beberapa hal kedepan yang perlu dibahas dalam lokakarya adalah :
Klaster Pos Komando, menyangkut ketersediaan jumlah personil untuk meng update perkembangan kondisi bencana.

Klaster evakuasi, sudah terpenuhi tinggal efisiensi penyempurnaan dengan meningkatkan fungsi koordinasi.

Klaster Logistik dan Dapur Umum, masih terkendala dengan permasalahan packaging dan mobilisasi sehingga memperlambat pendistribusian.

Klaster Pengungsian dan phisycosocial. Masih sangat dibutuhkan tambahan relawan guna pendampingan.

Klaster Kesehatan
Sudah terpenuhi dengan peran Dinas kesehatan,Puskesmas dan PMI.

Klaster Komunikasi
Perlu pembenahan dan bantuan organisasi yang bergerak di bidang komunikasi. Dikarenakan banyak daerah bencana yang tidak mendapatkan signal internet. Dan peran radio pemancar HT menjadi utama.

Eddy Wahono pembina Forum Relawan lintas Organisasi FORTASI Banyumas yang ikut menghadiri rakor menyatakan bahwa Tambak Sumpiuh Kemranjen adalah daerah retensi banjir dan longsor dipastikan terjadi di setiap musim penghujan. Dan merupakan daerah kekeringan pada saat musim kemarau. Dibutuhkan pemetaan daerah retensi utama mengenai penyebab dan pencarian solusinya.

Untuk permasalahan komunikasi sangatlah diharapkan peran Orari Lokal Banyumas dalam membantu komunikasi dan mendampingi Rapi yang selama ini lebih eksis dalam membantu komunikasi kebencanaan.

Dikarenakan Comunication and Rescue adalah tugas utama Orari dan sesuai aturan perundangan peran Orari adalah sebagai cadangan frequensi nasional di saat terjadi kebencanaan, pungkas Eddy. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !