Demam Berdarah Merebak, Desa Karangduren Difogging

BANYUMAS – Kasus demam berdarah merebak dalam beberapa bulan terakhir di Desa Karangduren, Kecamatan Sokaraja. Untuk memutus rantai penularan DBD, selain pemberantasna jentik nyamuk, Selasa (14/7) dilakukan pengasapan (fogging) di desa tersebut.

Bidan Desa Karangduren, Siti Robingah mengungkapkan, baru baru ini terdeteksi ada dua warga yang terjangkit demam berdarah. Selama pandemi Covid sedikitnya ada 8 orang yang terjangkit.

“Semua bisa ditangani dan langsung mendapat layanan medis, saat ini kondisinya sudah membaik dan sudah pulang,” Terangnya.

Kegiatan fogging tersebut dilakukan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Banyumas. ” Karena ada lonjakan kasus DB, kami langsung ajukan ke Dinkes, Alhamdulillah bisa langsung di respon,” tambahnya.

Kades Karangduren Ismanto Bejo mengungkapkan, total warga di desa itu yang terjangkit DB ada 12 orang sejak Januari lalu. Bahkan tahun 2017 lalu pernah ada yang meninggal.

Sebenarnya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN) rutin dilakukan. Dari masing-masing RT saat ini terdapat 2 orang kader penggerak yang secara rutin mengajak warga untuk lebih peduli lingkungan dengan PSN.

Di Desa Karangduren sendiri terdapat 1.656 KK dan 5.257 jiwa. Kegiatan fogging tersebut rencananya dilakukan dua kali, pekan depan akan dilakukan kembali untuk mencegah munculnya kasus DB.

Dalam kegiatan Fogging kemarin, sejumlah pihak baik dari Babinsa Koramil Sokaraja, dan sejumlah mahasiswa juga ikut terlibat dalam kegiatan.

Lebih lanjut diungkapkan, fogging hanya salah satu upaya saja. Ia berharap warga juga semakin peduli dan secara mandiri melakukan PSN. ( Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !