DPRD Tinjau Proyek PEN, Dinilai Masih Perlu Pembenahan

PURWOKERTO – Ketua DPRD Kabupaten Banyumas dr. Budhi Setiawan bersama Komisi II, dan IV meninjau langsung kondisi tempat wisata yang dibangun dengan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Selasa (17/5).

Hasilnya, masih perlu ada pembenahan bagi tempat wisata tersebut.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Banyumas Subagyo mengatakan, untuk tempat wisata baru yang dibangun dengan dana PEN masih perlu partisipasi banyak pihak. Beberapa waktu lalu ia katakan, Taman Mas Kemambang dan Menara Teratai sempat viral dan jadi buah bibir.

Baca Juga : Daop 5 Purwokerto Layani 259.826 Ribu Penumpang, Selama Masa Angkutan Lebaran 2022

“Perlu partisipasi banyak pihak.

Terimakasih bagi teman-teman yang kritis, dan memviralkan kita ini turun pansus LKPJ, Komisi II, dan IV melihat secara langsung kondisinya seperti apa,” kata dia.

Peninjauan lokasi di mulai dari Taman Botani, Eks Indra Prana, Taman Mas Kemambang, dan Menara Teratai Banyumas. Untuk Taman Botani ia sebut, kelanjutan pembangunan bakal ditargetkan rampung 30 hari.

“Taman Botani itu karena memang, putus kontrak harus pengadaan ulang sudah disiapkan pakai dana PEN Itu nanti jadwal waktunya hanya 30 hari.
Destinasi lain masih ada pernik-pernik keluhan misalnya kenyamanan panas, tampias pada saat hujan. Tapi dari pengelola ada optimisme satu bulan pendapatan bisa Rp 1 miliar,” ujarnya.

Lanjut, soal target pendapatan daerah tempat wisata baru ia sebut, ditargetkan Rp 48 miliar tahun ini. Target itu ia pesimis bisa tercapai, karena belum semua tempat wisata baru dibuka.

“Tahun ini sudah lima bulan baru buka, target tahun ini Rp 48 miliar tidak akan tercapai,” ucapnya.

Untuk Menara Teratai Banyumas menurutnya masih perlu pembenahan, terutama pada penambahan fasilitas.

“Catatan menara fasilitas parkir kurang, lantai bawah pengelola menyampaikan belum nyaman ditinggali. Perlu ada penambahan fasilitas,” ucapnya.

Pembangunan di kawasan Bung Karno menurutnya, menelan anggaran pembangunan paling banyak. Hampir setengah dari dana pinjaman PEN digunakan membangun menara tersebut.

Baca Juga : Tim Tipikor Kejari Purwokerto Telusuri Lahan Pengganti, Ada Temuan Masih Atas Nama Perorangan

“Total PEN itu 185 miliar kalau lingkungan ini 59 persen, Rp 109 miliar Menara Teratai, Taman Parkir, Convention Hall, dan Lanskap di samping jembatan,” pungkasnya. (aam).

Beri komentar :
Share Yuk !