PURWOKERTO-Sejak adanya pembatasan sosial (social distancing) karena adanya pandemi Covid-19, aktivitas warga tak selulasa hari biasa. Pembatasan ini dilakukan agar pandemi tidak menyebar.
Namun, dengan pembatasan ruang gerak ini, perekonomian masyarakat mendapat tantangan tersendiri. Bagaimana warga harus bisa cepat beradaptasi dengan kondisi saat ini. Perlu kiranya ada strategi, agar faktor kesehatan dan ekonomi masyarakat bisa berjalan berdampingan.
Sadar akan hal tersebut, Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) dan Majelis Ekonomi Kewirausahaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MEK PDM) mencoba merumuskan bersama cara dan strategi berbisnis di masa pandemi.
Sekretaris JSM Banyumas, Suwatno mengatakan, sebagian besar perekonomian masyarakat saat ini masih berjalan secara konvensional. Sehingga saat pandemi ini, bisnis yang dijalankan sangat terpengaruh.
“Besok (hari ini, red) kami coba pertemukan mereka untuk mencari solusi bagaimana menghadapi masa pandemi yang belum juga usai,” katanya.
Acara talkshow, lanjutnya akan berlangsung di SMP Muhammadiyah Jatilawang, Sabtu (14/11). “Alhamdulillah banyak yang sudah mengkonfirmasi akan hadir dalam talkshow tersebut,” katanya.
Ia menjelaskan, talkshow akan menghadirkan pemateri seperti Drs Dwiyanto MM CPC (MEK PWM Yogyakarta), KH Lamun Efendi SH (MEK PDM Banyumas), H Latif Muchosin BE SE (JSM Banyumas), Amir Bani Tamim (Manajemen Berbasis Masjid), dan Supriyatno (Konsultan Minimarket). Sedangkan Ketua PDM Banyumas Dr Ibnu Hasan MSi akan menjadi keynote speaker.
“Karena masa pandemi, talkshow akan menjalankan protokol dengan sangat ketat. Mulai diwajibkan memakai masker, jaga jarak, membawa hand sanitizer dan harus mencuci tangan,” katanya.
Ia menambahkan, talkshow ini juga mendapat dukungan yang bagus selain dari PDM Banyumas juga ada dari Lazizmu Banyumas, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Muhammadiyah Covid Command Center, serta media Banyumas Ekspres dan Kebumen Ekspres. (mas)
