Banyumas – Pada Sabtu 12/10/2019 mendatang, Banyumas dan Purbalingga akan terjadi fenomena Hari Tanpa Bayangan.
Apa itu Hari Tanpa Bayangan?
Kepala Stasiun Meteorologi Cilacap, Taruna Mona Rachman melalui Pengamat Cuaca, Teguh Wardoyo mengatakan “Hari tanpa bayangan biasa disebut Kulminasi atau transit atau istiwa’.
Adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Penyebab Hari Tanpa Bayangan Terjadi
Karena bidang ekuator Bumi / bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika / bidang revolusi Bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat berubah terus sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
Di Jawa Tengah, 35 kabupaten atau kota akan mengalami hari tanpa bayangan, mulai 10 Oktober 2019. Fenomena ini terjadi di wilayah yang berada di sisi utara, maupun sisi selatan Jawa Tengah.
Secara bertahap, fenomena ini akan melintasi Semarang dan sekitarnya pada 11 Oktober 2019, pukul 11:25:06 WIB.
Deklinasi Matahari sekitar Banyumas di mulai dari wilayah Banjarnegara pada sabtu 12 Oktober 2019, pukul 11:27:51 WIB.
Sedangkan wilayah Banyumas dan Purbalingga terjadi pada Sabtu 12 Oktober 2019, pukul 11:29:10 WIB.
Cilacap menjadi wilayah terakhir di Jawa Tengah yang di lintasi fenomena ini, yaitu pada Minggu 13 Oktober 2019, pukul 11:30:20 WIB.
Daftar wilayah yang terkena fenomena hari tanpa bayangan
CIlacap menjadi wilayah terakhir di Jawa Tengah yang akan terkena fenomena “Hari Tanpa Bayangan”. Selanjutnya akan melintasi wilayah Jogjakarta dan sekitarnya.
( toch)
