Pipa Pertamina di Wanareja Bocor, 40 Warga Diungsikan

CILACAP – Jaringan pipa milik Pertamina bocor di Dusun Sidadadi, Desa tarisi Kecamatan Wanareja. Akibat kejadian ini, Minggu (6/10) tengah malam sekitar 40 warga disekitar lokais kebocoran diungsikan. Hingga Senin (7/6) melakukan investigasi penyebab kebocoran

Kebocoran ini muncul saat pekerja tengah melakukan penggalian untuk memasang pipa baru di lokasi tersebut. Berdasarkan keterangan warga sekitar lokasi, semburan ini muncul sekitar pukul 23.40.

“Ada alat berat yang lagi bekerja di lokasi. Lalu tiba-tiba keluar semburan,” ujar Muhsin, warga Dusun Sidadadi RT 02 RW 07, Senin (7/10) kemarin.

Dia merinci, saat itu ada 3 alat berat yang tengah bekerja. Masing-masing dipakai untuk menggali tanah dan menahan pipa serta besi berbentuk huruf H. Besi ini dipakai untuk menahan pipa selama proses penggalian. “Tanah galian longsor lalu muncul semburan itu,” kata dia.

Pasca kejadian, warga lalu diminta keluar rumah dan menjauh dari lokasi. Hal ini untuk menghindari berbagai kejadian yang tidak diinginkan. Seperti terkena semburan bahan bakar jenis solar. Demikian juga dengan munculnya percikan api karena di sana ada jaringan listrik milik PLN.

Kasi Pelayanan Desa Tarisi, Supriyatno mengatakan, lokasi yang diamankan adalah perkampungan warga dalam radius 150 meter. Di radius ini, warga dilarang beraktivitas apapun. Mulai dari memasak sampai dengan melakukan kegiatan lain. Pasalnya, nyala kompor bisa menyulut kebakaran karena uap BBM masih berada di udara bebas.

“Ada sekitar empat puluh warga. Tapi ini data sementara, hasil pendataan tadi (kemarin) malam,” katanya.

Dia menjelaskan, langkah preventif ini dilakukan karena tinggi semburan mencapai kurang lebih 20 meter. BBM ini otomatis menimpa atap rumah, tanaman di kebun warga serta bangunan lain di sekitarnya.

“Tinggi semburan sampai dua puluh meter. Menyebar ke mana-mana. Semburan berlangsung selama satu jam. Jam satu malam sudah tidak ada. Tapi baunya sangat menyengat sampai pagi tadi (kemarin),” terangnya.

Sementara itu, sampai kemarin siang petugas Pertamina masih terus melakukan berbagai upaya penyelamatan. Seperti menutup lubang, membuat parit penampungan sekaligus menyedot BBM yang ada di dalamnya. Sampai menjelang siang kemarin, setidaknya sudah 12 ribu liter BBM yang berhasil diamankan.

Pasokan BBM Aman

Selama proses ini, warga dilarang untuk mendekat. Bahkan kegiatan belajar mengajar di RA Ma’arif Desa Tarisi terpaksa diliburkan. Sementara siswa MI Ma’arif, harus pulang lebih awal dari pada biasanya. “Siswa MI tetap masuk karena persiapan tes. Tapi pulang lebih awal,” tambah Supriyatno.
Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina MOR IV, Arya Yusa Dwicandra menjelaskan, hingga saat ini penyebab kebocoran masih dalam investigasi.

Dia memastikan langkah awal yang dilakukan Pertamina adalah mengatasi genangan minyak. Ini dilakukan dengan mengerahkan sejumlah armada pengangkut. Demikian juga dengan pengerahan petugas yang langsung diterjunkan ke lokasi pasca kejadian Minggu malam kemarin.
“Saat ini kita usahakan secepatnya genangan minyak teratasi,” kata dia.

Dia menjelaskan, pipa yang mengalami kebocoran tersebut adalah CB-I. Pipa ini berfungsi untuk mendistribusikan Pipa CB-1 adalah pipa yang menyalurkan BBM jenis solar dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Lomanis, Cilacap ke Tasikmalaya dan Ujungberung.

Selama proses normalisasi pipa, pasokan solar dari Cilacap dihentikan. Pasokan solar untuk kedua wilayah ini diganti dari TBBM Balongan atau Cikampek. Dengan demikian, pasokan ke wilayah timur Jawa Barat dan Bandung ini tetap aman.

“Pasokan dan distribusi di TBBM Tasikmalaya dan TBBM Ujungberung untuk wilayah Bandung dan Tasikmalaya tetap aman. Kita terus koordinasi dengan berbagai pihak,” tandasnya. (har)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar