Kisah Mahasiswa Internasional KKN UMP di Belitung, Ajari Warga Masak Khas Thailand

PURWOKERTO- Thailand merupakan salah satu surga kuliner di kawasan Asia Tenggara. Tak heran jika salah satu mahasiswa KKN Ke Indonesiaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), mengajari warga masakan khas Thailand di Belitung.

Salah satu mahasiswa UMP asal Thailand Tarmise mengajari warga setempat untuk membuat masakan khas Thailand diantaranya tomyam dan thai tea. Pelatihan tersebut disambut baik oleh warga.

Ketua Panitia KKN Akhmad Fauzan MPd mengatakan banyak hal yang mahasiswa pelajari dari KKN Ke Indonesiaan di Pulau Belitung tersebut. Selain lokasi KKN yang jauh dari perkotaan, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman kondisi masyarakat yang berbeda.

“Letak rumah yang semuanya di tepijalan dan belakang rumah hutan dan saling berjauhan tidak menyurutkan mereka dalam menjalankan beberapa program yang tentunya menyesuaikan dengan kondisi masyarakat. Semoga pengalaman yang mereka dapatkan bisa menjadi bekal dalam menggapai cita-citanya,” jelas Fauzan, Jum’at (4/2/2022).

Lebih lanjut Fauzan mengatakan, selain KKN Reguler, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMP juga meaksanakan KKN Ke Indonesiaan pada semester Gasal tahun ajaran 2021/2022. KKN tersebut dilaksanakan di Belitung bersama Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (UMBABEL) dan UHAMKA Jakarta di Desa Cilongok Kabupaten Banyumas.

“KKN yang dilaksanakan di Belitung ditempatkan di 4 desa yaitu Nyurok, Air Saga, Sijuk dan Balok. Mahasiswa yang ditempatkan di 4 desa, terdiri dari 21 mahasiswa, 10 putra dan 11 putri. Peserta KKN mulai diterjunkan ke lokasi tanggal 24 Januari dan akan ditarik kembali tanggal 24 Februari,” jelasnya.

Sementara itu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) UMP Dr Agus Mulyadi Purnawanto yang juga Sekretaris LPPM saat monitoring mengatakan, Pemerintah Desa maupun masyarakat di lokasi KKN menerima dengan baik kehadiran peserta KKN. Terlihat dari dukungan dan partisipasi terhadap kegiatan atau program kerja yang dilaksanakan peserta KKN.

“Pihak pemerintah Desa menyediakan kendaraan bermotor untuk menopang operasional kegiatan mhs selama KKN, sedangkan masyarakat memberikan bantuan, berupa material terkait kegiatan maupun bahan pangan utk konsumsi peserta KKN,” jelasnya.

Menurutnya, kolaborasi KKN antara mahasiswa UMP dengan UM Babel berjalan sangat harmonis. Beberapa program kerja, terlaksana bersama, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kedua belah pihak bahu membahu membantu mensukseskan setiap program kerja.

“Tidak ada kesan bahwa kegiatan yang dilaksanakan terpisah antara mahasiswa UMP dan UM Babel. Bahkan kehidupan mereka di posko atau penginapan selama KKN terkesan sebagai suatu keluarga yang sangat harmonis, rukun dan penuh canda diantara mereka,” pungkasnya. (eka/tgr)

Beri komentar :
Share Yuk !