Kopi Gunung Slamet Terkenal Sejak Jaman Penjajahan Belanda

PURWOKERTO-Kopi menjadi salah satu komoditas yang diincar Belanda untuk dipsaarkan ke Eropa saat menjajah nusantara. Seperti kopi yang ada di lereng Gunung Slamet.

Melihat sejarah ini, kopi lereng Gunung Slamet di wilayah lima kabupaten yakni Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes memilki potensi untuk bisa menjadi komoditi unggulan.

Seperti yang dikatakan Ketua Panitia Festival Gunung Slamet, Galih Budi Setiawan. Menurutnya, melihat potensi itu pihaknya menggelar festival mulai Sabtu-Minggu (28-29/12) untuk mengenalkan kembali kopi di lereng Gunung Slamet.

“Festival kopi sengaja digelar untuk mengenalkan kembali kopi Gunung Slamet, yang sudah terkenal sejak jaman VOC,” katanya

Menurutnya berdasarkan sejarah yang ada, kopi Gunung Slamet umumnya berjenis robusta, sudah dikenal dan menjadi incaran VOC.

“Kami juga sempat mengundang sejarawan yang mengungkap mengenai sejarah kopi Gunung Slamet yang menjadi salah satu komoditas unggulan zaman VOC,” lanjut Galih.

Berkualitas

Digelar di Wana Wisata, Baturraden Banyumas, ikut hadir Staf Khusus Menteri Perindustrian dan UKM Agus Santosa, Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Tengah, Pimpinan BI Purwokerto Agus Husaini dan undangan lainnya.

Staf khusus Menteri Perindustrian dan UKM, Agus Santosa sangat mendukung Festival Kopi Gunung Slamet ini, karena yakin dengan adanya kegiatan ini para petani kopi akan terangkat kesejahteraannya.

Dengan kegiatan bersama akan timbul asosiasi sehingga lebih mudah untuk membantu petani dalam pemrosesan hingga pemasaran. Sebab, kalau tidak ada proses yang dilakukan dengan standar, maka kopi kurang berkualitas.

“Dengan memproses kopi secara baik, maka kualitasnya bakal lebih maksimal. Itu nanti akan kami bantu, termasuk bagaimana memasarkannya. Dengan pemasaran bersama, maka harga akan relatif lebih stabil,” katanya.

Roadshow

Sementara itu Bupati Banyumas Achmad Husein berharap agar semua kopi di Jawa Tengah diseragamkan dengan satu nama saja.

“Jangan sampai kopi dikuasai oleh salah satu perusahaan besar saja. Asosiasi bisa menyatukan kopi menjadi 1 nama seperti startbucks,” katanya

Menurut Bupati Starbucks itu yang dibeli bukan kopinya lagi, tetapi sudah membeli merk dengan lokasi dan dekorasi yang bagus.

Menurut rencana setelah dari Banyumas, FKGS bakal digelar roadshow ke wilayah sabuk Gunung Slamet yakni Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes. (amh)

Beri komentar :
Share Yuk !