Mahasiswa FKIP UMP berKKN Alternatif di Era Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 tidak menghalangi kegiatan mahasiswa dalam ber-KKN, demikian dinyatakan oleh Dra. Eko Sri Israhayu, M.Hum., seorang Dosen Pembimbing Lapangan dari FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam Pembekalan KKN Alternatif kepada para mahasiswa yang menjadi bimbingannya. Bunda Yayuk, demikian ia biasa dipanggil kemudian menjelaskan sejumlah kegiatan yang mungkin dapat dilakukan mahasiswa di masa pandemi Covid-19 ini. Diantaranya dapat melakukan kegiatan: pendampingan pembelajaran daring bagi siswa, pendampingan pembelajaran daring bagi orang tua, parenting online, dan Relawan Covid-19 di daerah masing-masing. Kegiatan KKN Alternatif FKIP UMP dilaksanakan 1 Mei – 2 Juni 2020.

Angga Aji Pradipta, salah salah seorang mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN Alternatif mengaku bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan KKN Alternatif di masa pandemi Covid-19 ini ia merasa mendapatkan tantangan dan hal baru karena pada umumnya KKN selama ini dilaksanakan di luar kabupaten Banyumas. Namun, karena adanya pandemi Covid-19 ia melaksanakan KKN di tempat tinggalnya di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Melalui kegiatan yang dilaksanakan. Ia merasa memperoleh pengalaman baru selama melaksanakan kegiatan

KKN Alternatif pada masa pademi Covid-19 ini. Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini selanjutnya mengemukakan sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu: Pengadaan alat cuci tangan di wilayah RT 01 RW 1, Penyemprotan disinfektan di wilayah RT 01 RW 1, Pembagian cairan pembersih rumah di wilayah RT 01 RW 1, Pembagian masker di wilayah RT 01 RW 1, Pembagian takjil kepada masyarakat selama bulan ramadan di wilayah RT 01 RW 1, Penjagaan pos portal jalan di wilayah RT 01 RW 1, dan Pendampingan siswa SD dalam bimbingan belajar dan atau bimbingan belajar agama (tadarusan) selama bulan ramadan.

Angga, biasa ia dipanggil. Menyampaikan bahwa selama melaksanakan kegiatan KKN Alternatif tidak jarang ia menemui beberapa kendala seperti kurang sadarnya warga akan penggunaan masker saat keluar rumah ataupun bepergian, atas dasar itu ia senantiasa

aktif mengingatkan warga untuk mengenakan masker saat keluar rumah dan tidak jarang ia dengan senang hati memberikan masker secara cuma-cuma ke warga sebagai salah satu tindakan pencegahan Covid-19 di wilayahnya. Tetapi ia bersyukur dengan kerjasama yang ia bina dengan kelompok sasaran, masalah yang yang dihadapi dengan baik. Ia menuturkan pula bahwa kegiatan KKN Alternatif ini betul-betul unik karena semua kegiatan dilaksanakan di sekitar tempat tinggalnya, tidak jarang ia kadang mendapat sindiran dari masyarakat seperti “KKN koh di rumah, ora asyik temen”. Namun, dalam kondisi ini ia selalu berusaha mengingat dan menerapkan nasihat dari Dekan FKIP Drs. Eko Suroso, M.Pd. yang disampaikan saat pelepasan mahasiswa KKN Alternatif FKIP pada tanggal 2 Mei 2020 melalui saluran zoom, Kurang lebih beliau menyampaikan “Nek kowe pada dienyek, aja pada wedi selama kowe lakukna kegiatan becik neng KKN kiye”.

Angga menuturkan pula salah satu pengalaman uniknya yaitu ketika ia membagikan takjil di bulan ramadan banyak warga yang antusias dan meminta jatah melebihi jatah yang telah ditentukannya. Baginya pengalaman tersebut membuat ia semakin semangat dan sadar dalam melaksanakan KKN Alternatif bahwa selama ini kegiatan yang telah dilaksanakannya telah memberi warna dan arti bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Selanjutnya, mahasiswa PBSI yang memiliki kegemaran bercocok tanam ini juga merasa bahwa kegiatannya berKKN telah memberikan pengalaman yang

berharga baginya. Sebab, di tengah-tengah kondisi keterbatasan yang ada ia dapat berkontribusi bagi masyarakat di daerahnya untuk menjadi Relawan Covid-19. Ia selalu percaya bahwa dengan semangat kemasyarakatan dan gotong royong dalam kegiatan berKKN Alternatif ini dapat mencegah Covid-19 masuk ke daerahnya. (Ija)

Beri komentar :
Share Yuk !