Mahasiswa Kebidanan UMP Dapatkan Wawasan Interprofesional dari Profesor Mufdlilah

PURWOKERTO – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengadakan acara diskusi ilmiah dengan materi “Interprofesional Education (IPE) dan Interprofesional Collaboration (IPC) menuju Profesionalisme Bidan.” Acara ini diadakan pada Jum’at, 27 Oktober 2023, mulai pukul 13.00 hingga 15.00 di ruang Z.I.26 Fakultas Ilmu Kesehatan UMP kemarin.

Pemateri dalam acara tersebut adalah Prof Dr. Mufdlilah, S.SiT, M.Keb, yang merupakan Profesor Kebidanan pertama di Indonesia. Profesor Mufdlilah membahas pentingnya pendidikan interprofesional dan kolaborasi dalam meningkatkan profesionalisme bidan.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, Assoc Prof Umi Solikhah mengungkapkan, acara merupakan bagian dari kegiatan rutin program studi Kebidanan S1 UMP yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa.

“Acara diikuti oleh 106 peserta secara daring dan 67 peserta secara luring. Para peserta terdiri dari mahasiswa reguler dan RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) Program Studi Kebidanan Program Sarjana,” katanya saat ditemui di Purwokerto, Senin (30/10/2023).

Diharapkan melalui kegiatan ini, mahasiswa calon bidan akan mampu mengimplementasikan kolaborasi interprofesional dalam praktik sehari-hari mereka. Mereka diharapkan dapat menjadi bidan yang kompeten dan menjadi mitra yang berkualitas dalam tim interprofesional kesehatan.

“Acara ini memperkuat komitmen UMP dalam menghasilkan lulusan yang siap bersaing dan berkontribusi dalam dunia kesehatan, khususnya dalam mendukung praktik interprofesional yang efektif dan berkualitas,” jelasnya.

Sementara itu, Prof Mufdlilah dalam pemaparannya menekankan pentingnya kolaborasi antar tenaga kesehatan, termasuk bidan, dengan berbagai profesi kesehatan lainnya, seperti dokter, perawat, tenaga rontgen, dan tenaga laboratorium. Hal ini untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berkualitas.

“Untuk dapat berkolaborasi, menyampaikan pendapat, dan berdiskusi, kita sebagai bidan perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang keilmuan kita sendiri. Bidan harus dapat memposisikan diri sebagai partner dalam tim interprofesional,” ujar Prof Mufdlilah.(tgr)

Beri komentar :
Share Yuk !