Merespon Isu Perempuan, RMI Wilayah Jateng Gelar Halaqoh Putri di Banyumas

PURWOKERTO-Dalam rangka merespon isu-isu khas perempuan, RMI Jawa Tengah mengadakan halaqoh RMI Putri di Pondok Pesantren Anwarush Sholihin Teluk Banyumas.

Kegiatan yang diadakan sebagai rangkaian Naharul Ijtima berupa pertemuan ulama NU baik struktural maupun kultural se-Jawa Tengah, ini mencoba memfasilitasi para bu nyai dan nawaning (sebutan untuk nyai muda) se-Karesidenan Banyumas.

Sejumlah 85 orang hadir mengikuti halaqaoh yang menghadirkan Gus Abu Khoir sebagai pemateri dari kepengurusan Wilayah RMI jawa Tengah.

Menurut Gus Abu Khoir, selama ini RMI sebagai wadah pesantren-pesantren berhaluan NU lebih identik dengan kyai atau laki-laki. Padahal pada realitasnya, banyak pondok atau pesantren yang hanya membuka pesantren putri, ada pula pesantren yang hanya di asuh oleh bu nyai.
“Terlebih lagi, pengelolaan pesantren putri dan pendidikan santri putri memiliki kerumitan tersendiri. Dari segi fasilitas, kurikulum maupun terkait dengan perkembangan psikologis santri putri itu sendiri,” katanya.

Dia mencontohkan, dalam hal pengelolaan, kebutuhan air santri putri jauh lebih banyak dengan santri putra. Belum persoalan sampah santri putri yang beberapa diantaranya adalah jenis sampah yang tidak ramah lingkungan. Belum bicara soal pendampingan santri putri yang secara psikologis memiliki kerumitan tersendiri.

Kegiatan halaqoh ini difasilitatori Ning Umnia Labibah. Ia memberikan ruang bagi para bu nyai dan ning untuk curhat dan berbagi unek-unek tentang pengelolaan santri.

Umni mengatakan, ini langkah progresif bagi RMI NU se-Jawa Tengah yang telah merespon keberadaan bu Nyai dan Ning. Dalam realitas yang dijalani, menurutnya, peran bu nyai bukan saja sebagai menejer keuangan pesantren, tetapi hampir seluruh keberadaan pesantren secara de facto sangat bergantung dengan keberadaan para bu nyai.

“Bu nyai semacam super women yang bukan saja menjadi pendamping kyai tetapi pemimpin di pesantrennya,” katanya.

Setelah mengikuti halaqoh ini, seluruh peserta bergabung dengan para ulama dan masyarakat mengikuti kegiatan naharul Ijtimak yang dihadiri oleh wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Taj Yasin serta Rois Syuriah NU Wilayah Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodakoh. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !