Monumen Lokomotif “Kebo Kuning” C300 Stasiun Purwokerto Diresmikan

PURWOKERTO – Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo meresmikan Monumen Lokomotif “Kebo Kuning” C300 milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 5 Purwokerto, Senin 8 April 2024.

Peresmian ini menandai Lokomotif Kebo Kuning C300 menjadi monumen lokomotif pertama di stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.

“Monumen Lokomotif Kebo Kuning ini dapat menjadi ikon baru Kota Purwokerto sekaligus menjadi daya tarik wisata. KAI juga berharap lokomotif ini menambah semarak suasana di Stasiun Purwokerto,” jelas Didiek.

Menilik dari sejarahnya diawali pada tahun 1963, dua lokomotif hidrolik didatangkan dari pabrik Schoema, Jerman yang kemudian diberi nama Kebo Kuning I dan Kebo Kuning II. Kata “Kebo” dalam Bahasa Jawa artinya “kerbau” sedangkan “Kuning” diambil dari ciri khas warna kuning yang mendominasi lokomotif ini.

Lokomotif Kebo Kuning bergandar tipe C artinya lokomotif ini memiliki 3 roda penggerak yang digerakkan oleh achsgetriebe (axle gear). Lokomotif ini memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.760 mm, dan tinggi 2.860 mm. Beroperasi di lintas sepur dengan lebar 1.067 mm, Lokomotif Kebo Kuning memiliki daya motor diesel sebesar 100 HP (horse power).

Kedua lokomotif ini memiliki tugas khusus yaitu dinas langsir di dalam Balai Yasa Semarang (Jalan Pengapon). Pada tahun 1991, Balai Yasa Semarang ditutup sehingga kedua lokomotif tersebut dipindahkan ke Balai Yasa Tegal. Di kemudian hari, Lokomotif Kebo Kuning I dan II akhirnya terpaksa berhenti beroperasi karena tidak tersedianya suku cadang. Dinas langsir pun kemudian digantikan oleh Lokomotif D301. Pada perkembangannya, tersisa 1 (satu) unit lokomotif Kebo Kuning yang berada di Balai Yasa Tegal.

Selanjutnya, pada 13 Februari 2024, Lokomotif Kebo Kuning dikirimkan dari Balai Yasa Tegal ke Stasiun Purwokerto untuk kemudian dijadikan monumen. Kini, Lokomotif Kebo Kuning menjadi monumen lokomotif pertama di stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto.

Beri komentar :
Share Yuk !