Peneliti UIN Saizu Beri Penjelasan Muslim Aboge Lebaran Jumat Wage, Berikut Rumusnya

PURWOKERTO – Peneliti Komunitas Aboge dari UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, Dr Ahmad Muttaqin mengungkapkan muslim Aboge telah memiliki rumus dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri adalah Waljiro.

“Waljiro adalah akronim dari Sawal Siji Loro. Maksudnya adalah tanggal 1 Sawal jatuh pada hari pertama dan pasaran kedua. Menentukan hari dan pasaran pertama sangat tergantung pada identitas tahunnya,” jelasnya, Sabtu (6/4/2024).

Wakil Dekan I Fakultas Dakwah UIN Saizu Purwokerto itu membeberkan, bagi masyarakat Muslim Aboge, identitas tahun terdiri dari delapan siklus yang terus berlangsung selama 120 tahun. Yakni Alif, Ha, Jim Awal, Za, Dal, Ba, Wau, dan Jim Akhir.

Setiap tahun, kelompok Muslim Aboge memiliki pola ajek baik dalam penetapan hari maupun pasarannya. Dengan pola ajek ini, muslim Aboge dapat menetapkan awal bulan, termasuk penetapan peristiwa-peristiwa keagamaan tanpa melalui metode yang lazim digunakan seperti hisab dan rukyat.

Dr Ahmad Muttaqin yang akrab disapa Aqen itu menjelaskan, praktik penggunaan Kalender Aboge tersebut telah berlangsung lama. Tepatnya ketika Sultan Agung Mataram mengintegrasikan kalender Hijriah dengan Jawa (Saka).

“Sultan Agung berkepentingan menyatukan event keagamaan dengan budaya Jawa pada masyarakat Mataram yang relatif baru mengenal Islam. Sebelumnya, masyarakat memiliki event-event tertentu yang didasarkan pada tradisi budaya Jawa,” bebernya.

Sementara Islam, kata dia, juga memiliki hari-hari besar seperti maulud dan muharram.
Aqen melanjutkan, sebelum diintegrasikan, masyarakat menyelenggarakan event-event keagamaan dan tradisi Jawa secara terpisah dan bersifat spasial.

“Melalui integrasi kelender Hijriah-Saka, event-event keagamaan dan budaya Islam diselenggarakan bersamaan, sehingga berlangsung dalam skala besar dan massif. Salah satunya adalah sekaten,” terangnya.

Kapan Aboge Berlebaran?

Menurut Aqen, Tahun 1445 Hijriyah atau 2024 M dalam Kalender Aboge masuk dalam siklus tahun Jim Awal. 1 Sura atau Muharram jatuh pada hari Jumat pasaran Pon  (Jangahpon). Pada tahun Jim Awal, Jumat dan Pon adalah hari dan pasaran pertama.

Untuk menentukan lebaran, pola yang digunakan adalah Waljiro (satu sawal pada hari pertama pasaran ke dua). Hari pertama adalah Jumat dan pasaran kedua adalah Wage.

“Dengan pola ini maka dapat dipastikan Lebaran kelompok Muslim Aboge dilaksanakan pada hari Jumat Wage atau bertepatan dengan 12 April 2024,” beber dia.

Pihaknya mengimbau masyarakat dapat menghargai perbedaan dan tidak menjadikannya sebagai dasar bagi tindakan-tindakan yang memicu konflik. Kalender Hijriah-Jawa merupakan legacy monumental yang layak untuk diapresiasi.

Dalam konteks Dakwah Islam, integrasi kalender ini menjadi salah satu faktor dominan masyarakat Jawa yang sebelumnya memiliki tradisi animisme, bertransformasi menjadi Islam.

Islam yang tampil dengan sifat moderasinya relatif menjadi lebih mudah diterima masyarakat Jawa yang mengedepankan keseimbangan, harmoni, dan kedamaian.

Beri komentar :
Share Yuk !