PURWOKERTO-Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Jateng mengganti nama-nama penerima wakaf (nazhir) tanah RSI Cilacap. Penggantian tersebut dikarenakan nazhir lama telah meninggal.
Kuasa Hukum Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarusi), Djoko Susanto SH mengungkapkan, pengangkatan nazhir tersebut tertuang dalam SK BWI no 70 / BWI -JTG/ 1/02/2020, dan SK Badan Pelaksana perwakilan BWI Jateng no 69/ BWI-JTG/ 1/ 02/2020.
“Sesuai dengan undang-undang, no 41 tahun 2004, fungsi nazhir adalah untuk mengawasi sekaligus melindungi wakaf,” ungkapnya.
Adapun para nazhir tersebut yakni Salim (ketua), Samsul Rizal (sekretaris), Hasan Hasan Hidayat (bendahara), Suratman, Suprapto Kurniawan, Amin Setyadi, Solikhun, Amin maksum, dan Supardi.
Setelah diangkat sebagai nazhir atau penerima wakaf, oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Jateng, sembilan orang nazhir menunjuk Yarusi untuk mengelola tanah RSI di Jl H Juanda Cilacap.
Supardi mengungkapkan, seluruh nazhir sepakat menunjuk Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarusi) untuk mengelola lahan tersebut.
“Sesuai amanat memang Yarusi yang berhak untuk mengelola lahan tersebut, sehingga kami tidak menunjuk badan atau lembaga lain, ini sesuai dengan amanat pemberi wakaf (wakif),” terangnya.
Tanah yang dimaksud, yakni berada di jalan dr Djuanda no 20 Cilacap dengan nomor sertifikat 770 dan nomor 267. Penyerahan kepada Yarusi sesuai dengan akta notaris no 55 tahun 1983, untuk mengelola tanah dan rumah sakit Islam Fatimah.
Sementara itu, Muhadin Dahlan selaku pendiri Yarusi mengungkapkan, untuk mengelola rumah sakit tersebut pihaknya juga menunjuk direktur baru. Direktur tersebut yakni kolonel (CMD) DR Dr Putu Wasi Nugroho Sp onk MARs. Hal tersebut tertuang dalam SK Pendiri Yarusi no 001/ SK, Yarusi-CLP/II/ 2020 tanggal 15 Februari 2020, serta surat mandat dari Nadhir nomor 001/SK.Nazhir/ clp /II/ 2020.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan pelantikan direktur di gedung DPRD Cilacap. Setelah dilantik selanjutnya akan langsung bertugas di RSI Fatimah,” pungkasnya. (Saw)
