Pengabdian Masyarakat UNAS Jakarta, Beri Pelatihan Keamanan Pangan Bagi UMKM Desa Pandak

BANYUMAS – Ketahanan pangan pasca pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia selama dua tahun lebih harus kembali bangkit.

Dalam membangkitkan Keamanan Pangan, peranan akademisi juga sangat penting dalam mewujudkan program tersebut melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi diantaranya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. .

Untuk itu, berdasarkan penelitian dari program studi (prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (UNAS Jakarta) menilai program Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah untuk Desa Wisata yang mandiri perlu diapresiasi.

“Kedatangan kami di Desa Pandak adalah bagian dari tugas seorang dosen yaitu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait ketahanan pangan dan pemberdayaan UMKM,” kata TH Bambang Pamungkas, M.I.Kom, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNAS, sesuai membuka Pelatihan Keamanan Pangan (PKP) dan Penguatan Pemberdayaan Para UMKM di Kantor Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, Banyumas, hari Rabu 21 September 2022.

Perguruan tinggi dalam hal ini prodi ilmu komunikasi FISIP UNAS Jakarta, kata Bambang, memberikan pendampingan dengan memfasilitasi pelatihan kepada masyarakat.

Selain itu, kata Bambang, UNAS Jakarta juga memfasilitasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk bisa mendapatkan sertifikat PKP.

Karena sekarang ini menurut Bambang, seluruh pelaku UMKM harus memiliki sertifikat PKP untuk menjamin bahwa produk-produknya aman bagi konsumen.

“Sekarang ini, semua pelaku UMKM yang berhubungan dengan pangan harus sudah mengikuti pelatihan ketahanan pangan atau PKP tadi, dan yang sudah ikut akan mendapatkan sertifikat,” jelas dia.

Apalagi masa berlaku sertifikat PKP itu seumur hidup. Dengan memiliki sertifikat PKP tadi, kata Bambang, pelaku UMKM bisa langsung mengurus sertifikat halal.

“Pelaku UMKM yang sudah punya sertifikat PKP bisa mengurus sertifikat halal, apalagi yang mengeluarkan sertifikat halal tidak lagi MUI, tapi sudah diambil alih oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan,” ujar Bambang.

Bambang menambahkan, banyak sekali keuntungan jika pelaku UMKM sudah mempunyai sertifikat PKP, yaitu salah satunya bisa digunakan untuk menambah modal melalui pembiayaan dari Bank komersial.

“Dengan punya sertifikat PKP ini para pelaku UMKM bisa meminjam ke Bank untuk tambah modal,” imbuhnya.

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan prodi ilmu komunikasi FISIP UNAS Jakarta itu diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam menciptakan 35 juta UMKM dan juga ketahanan pangan, khususnya di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !