PPKN UMP Pertimbangkan Implementasi Pancasila dalam Kurikulum Merdeka Belajar pada Seminar Nasional

PURWOKERTO – Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, telah mengadakan Seminar Nasional dengan judul “Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kurikulum Merdeka Belajar”.

Acara ini diadakan secara hibrida di Ruang Sidang Baru FKIP Lt2 serta disiarkan melalui aplikasi zoom meeting dan YouTube pada hari Rabu (07/06/23).

Seminar nasional ini mengundang tiga narasumber yang merupakan ahli di bidangnya. Mereka adalah Prof. Dr. Sapriya, M.Ed dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang juga menjabat sebagai Ketua AP3KNI Pusat, Eko Priyanto, Ph.D dosen PPKn UMP, dan Waryanto, M.Pd, seorang guru PPKn di SMPN 2 Purwokerto sekaligus ketua MGMP PKn SMP Kabupaten Banyumas. Acara ini juga dihadiri oleh Rini Puji Susanti, M.Pd, sebagai moderator, yang merupakan dosen PPKn UMP.

Dr. Elly Hasan Sadeli, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PPKn FKIP UMP, dalam sambutannya menjelaskan bahwa seminar nasional ini merupakan kegiatan rutin dari program studi tersebut. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh menurunnya pemahaman masyarakat Indonesia terhadap Pancasila.

“Menurut survei SMRC, 64,2% masyarakat Indonesia tidak menghafal Pancasila secara keseluruhan. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelalaian, ketidakpatuhan, dan penyelewengan terhadap nilai-nilai Pancasila oleh bangsa sendiri, terutama oleh para penyelenggara negara, yang menyebabkan pengenalan nilai-nilai itu semakin redup dan dilupakan,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, Elly melanjutkan, diharapkan semua pihak dapat memperkuat pembudayaan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan. Salah satu langkahnya adalah dengan memperkuat peran PPKn dalam kurikulum merdeka belajar.

Sementara itu, Saefurrahman, Ph.D., Wakil Dekan 1 FKIP UMP, menjelaskan bahwa aktualisasi mengacu pada penghidupan kembali nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila sebelumnya sudah ada, tetapi selama pandemi, pemahamannya menjadi kabur. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, penting untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tersebut, salah satunya melalui program pemerintah yang dikenal sebagai profil pelajar Pancasila.

“Jika kita semua bersedia mewujudkan nilai-nilai Pancasila, maka konflik di antara kita dapat dihindari. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus untuk belajar dari narasumber tersebut, sehingga kita dapat memahami bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum Merdeka Belajar,” katanya.

Seminar nasional ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan. Selain itu, diharapkan para peserta dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran.

Dalam era Merdeka Belajar, di mana pendidikan lebih mengedepankan kemandirian dan kreativitas siswa, peran PPKn menjadi semakin penting. Melalui kurikulum yang berbasis Pancasila, siswa dapat diajak untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dasar Pancasila, seperti keadilan, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan.

Diharapkan dengan adanya seminar nasional ini, kesadaran dan pemahaman tentang Pancasila akan semakin meningkat di kalangan pendidik dan masyarakat umum. Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum merdeka belajar akan menjadi langkah penting dalam membangun generasi muda yang berintegritas, berkepribadian, dan memiliki semangat kebangsaan.

Selain itu, kegiatan seminar nasional ini juga diharapkan dapat menjadi awal dari kolaborasi dan sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dalam memperkuat pendidikan nilai-nilai Pancasila. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan Pancasila dapat menjadi dasar yang kuat dalam membangun bangsa yang lebih baik dan bermartabat.

Beri komentar :
Share Yuk !