Sapi Masuk Banyumas Harus Melalui Pengecekan Kesehatan

PURWOKERTO-Saat ini, setiap sapi yang masuk Kabupaten Banyumas selalu dicek kesehatannya. Hal itu rutin dilakukan sejak kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai ramai menjangkiti sapi.

Tak hanya sapi yang akan masuk ke Banyumas saja, hal serupa juga dilakukan untuk sapi yang akan dikirim ke luar kota.

“Jika ada sapi yang masuk Kabupaten Banyumas memiliki gejala sakit, maka tidak diperbolehkan masuk,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan (Dikannak) Kabupaten Banyumas, Jan Arijadi

Khusus sapi yang akan dikirim ke luar kota, lanjut dia, jika ditemukan gejala sakit maka dilakukan isolasi selama dua minggu.

“Dicek kesehatannya setelah dua minggu,” jelasnya.

Menurut Jan, proses isolasi sapi tidak dilakukan langsung namun menunggu pengecekan. Virus PMK dalam tubuh sapi, kata dia tidak muncul secara instan, tapi setelah beberapa hari menjangkiti tubuh sapi.

“Kalau kondisi sehat tapi belum divaksin maka akan vaksin dulu. Tapi kalau sakit akan diobati dulu,” ujarnya.

PMK, ungkap Jan adalah jenis virus yang tidak ada obatnya. Vitamin bisa diberikan untuk menyembuhkan virus tersebut. Kalau sapi memiliki luka di kaki atau mulut, lukanya harus segera diobati.

“Biasanya dua sampai tiga kali pemberian vitamin baru bisa pulih,” tuturnya.

Masih dikatakan Jan, sejak sapi menerima vaksin dua kali, nyaris tidak lagi ditemukan sapi mengidap PMK sampai sekarang. Menurutnya, saat ini kekebalan tubuh secara komunal sudah terbentuk. (ely)

Beri komentar :
Share Yuk !