Soliditas Menjadi Modal Pencapaian Patai, Perolehan Kursi PKB Terus Naik Signifikan

Ajak Berkhikmat kepada NU Tanpa Syarat

BANYUMAS – Soliditas dinilai menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatkan pencapaian partai. Tanpa Soliditas maka partai akan sulit mendapat simpati maupun kepercayaan masyarakat.

Hal itu diungkapkan, Dr (HC) Drs Abdul Halim Iskandar M.Pd dalam kesempatan dialog interaktif di Kantor DPC PKB Banyumas, Sabtu 27 Agustus 2022 malam.

Abdul Halim selaku Menteri Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Kemendes PDTT) dari PKB tersebut menyampaikan beberapa hal terkait
konsolidasi kepartaian.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Jombang dua periode itu mengajak agar Kader PKB di Banyumas juga meningkatkan soliditas dan bekerja lebih keras. Terutama menghadapi agenda politik 20024 mendatang.

Abdul Halim yang juga pengurus DPP PKB tersebut, saat ini menggawangi tugas Penguatan Partai, termasuk hubungan eksekutif dan lagislatif secara nasional. Salah satu agenda terdekatnya yaitu mengumpulkan 3000 legislatif PKB pada oktober Mendatang.

Menurutnya PKB pernah mengalami titik nadhir yang hanya memiliki 27 kursi secara nasional yakni ditahun 2009. Namun setelah itu soliditas partai meningkat. Setelah itu perolehan kursi juga turut naik.

Menurtnya PKB memiliki modal sosial yang besar yaitu Jamiyah Nahdatul Ulama. PKB sebagai satu satunya partai yang lahir dari NU harus selalu berhikmat untuk NU.

“ PKB Harus berkhikmat kepada NU tanpa Syarat, artinya jangan pernah berfikir imbal balik, tapi selalu berikanlah yang terbaik untuk NU,” ungkapnya.

“ Apapun bentuknya membantu NU harus ikhlas. Jangan terganggu jika ada cibiran, kewajibannya berkhikmat kepada NU,” ujarnya menambahkan.

Menurutna positioning PKB itu jelas, mengelola PKB tak perlu bingung, karena yang diperjuangkan adalah nilai nilai islam Ahli Sunnah wal Jamaah, yang politik kebangsaanya adalah rohmatan lilalamin.

Seperti nilai yang selalu diperjuangkan Gus Dur. Gus Dur mengayomi semua kalangan masyarakat. Kemanusiaan adalah segalanya, komitmen politik tertinggi adalah kemanusiaan.

Ia kembali mengajak Flashback tahun 2009 PKB terjun bebas, hanya 27 kursi Nasional. itu dianggap puncak gonjang ganjing PKB. ” Alhamdulillah 2019 naik, 2004 mendatang optimistis naik,” tegasnya.

Untuk itu ia jua menepis anggapan berkonflik dengan Gus Dur. Masalah tafsir macam macam itu hanya persepsi. Justru Gus Dur mengalah dan memberi ruang agar PKB diurus oleh generasi muda. Ia juga mengajak agak kader tak perlu terusik. PKB solid karena restu Gus Dur, maka kepatuhan Jamiyah itu penting.

Dalam kesempatan itu ia mengajak agar Banyumas dapat bekerja lebih maksimal. Jika saat ini belum optimal bisa jadi perawatan kepada jamiyah masih kurang.

Ia bahkan mengistilahkan dengan Tiga klasifikasi warga NU. Pertama NU ndeles atau teles jebes, NU agak kering, dan NU kering. “ warga NU yang kering inilah yang harus sering disapa, diayomi, dan diajak untuk faham dengan PKB” terangnya.

Untuk itu Harus memahami modal sosial, dan Kuncinya kuatkan kelembagaan. Menurutnya perolehan kursi di Banyumas bahkan bisa 15 kursi. Hal itu sudah dipetakan dan potensinya besar.

Berkaitan dengan agenda pemilu 20024, PKB saat ini juga terus memperkuat stuktur pendukung kerja kepartaian, salah satunya penyiapan aplikasi bagi para saksi, sistem
pelaporan hasil pemilu dari tiap TPS hingga dapil di tiap kabupaten, provinsi dan nasional.

Pada kesempatan itu pihaknya juga menyampaikan, keseriusan PKB untuk mengususng Cak Imin sebagai calon presiden. Karena NU dinilai sudah saatnya tampil menjadi leading
sektor kepemimpinan Nasional. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !