TRC dan Forkompincam Cilongok Kompak Tanggulangi Dampak dan Kesiapsiagaan Bencana

BANYUMAS – Banyumas memiliki beberapa daerah rawan bencana. Daerah tersebut sesuai dengan karakteristik yang dimiliki, baik daerah bertebing yang rawan longsor maupun area rawan dan lembah yang rawan banjir.

Tak terkecuali Kecamatan Cilongok yang juga memiliki kerawanan bencana baik kekeringan, longsor dan sebagian kecil banjir.

Sebagai respons sekaligus antisipasi kebencanaan, Kecamatan Cilongok telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) dengan total 200 relawan. Relawan tersebut berasal berbagai elemen masyarakat, baik Ormas, pemuda, hingga pegiat sosial, seperti Pemuda Pancasila, Kokam, Banser, dan lain sebagainya.

Menurut Camat Cilongok, Rony Hidayat, TRC ini memiliki peran penting dalam menangani berbagai bencana. Contohnya, ketika terjadi longsor menutup jalan antara Gunung Lurah – Sambirata, TRC langsung bergerak cepat untuk membersihkan longsoran tersebut.

“TRC ini terdiri dari forkompincam, Pemuda Pancasila, Kokam, Banser, dan lain sebagainya sehingga kalau terjadi bencana, TRC langsung bergerak,” ujar Camat Cilongok Rony Hidayat.

Wilayah Kecamatan Cilongok juga tidak luput dari bencana kecelakaan penderes. TRC terlibat mulai dari pengobatan hingga asuransi dalam menangani kecelakaan tersebut.

Peta daerah bencana di wilayah Kecamatan Cilongok mencakup Gunung Lurah (tanah bergerak), Jatisaba (tanah bergerak), dan Panusupan (tanah bergerak). Kendala utama dalam penanganan bencana adalah yang kerap dihadapi yakni, transportasi dan pergerakan pasukan ke lokasi.

Tahun lalu, tanah longsor menutup jalan raya Gunung Lurah – Sambirata, membutuhkan waktu lama karena menunggu alat berat. Di Gunung Lurah, tebing longsor menimpa jalan RT 2/6 dengan luas 1 hektar dan 5 kepala keluarga terdampak.

Sementara di Panusupan, terdapat ancaman tanah bergerak dan banjir dengan luas area bencana mencapai 1 hektar, mengancam 7 kepala keluarga di RT 4/5 dan RT 5/5.

Wilayah Jatisaba dengan luas 1,5 hektar di RT 1/2 juga memiliki ancaman tanah bergerak. Selatan Cilongok hingga Jatilawang didominasi oleh ancaman tanah bergerak.

Untuk mengatasi kekeringan,pihaknya berkoordinasi dengan stakeholder, dukungan pelaku usaha, dan keterlibatan beragam relawan menjadi kunci pengendalian.

Bantuan sumur bor dari Kementerian dan penanganan daerah kekeringan menjadi fokus dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana di Kecamatan Cilongok.

TRC tidak hanya menjadi kolaborator penggerak terkait penanganan dampak bencana, namun juga berperan dalam pemetaan, mitigasi dan antisipasi kebencanaan.

Beri komentar :
Share Yuk !