Jalan Tol Cilacap Target Dibangun 2022, Pemda Dituntut Bersiap Diri

BANYUMAS EKSPRES – Realisasi pembangunan jalan tol di Cilacap ditargetkan paling lambat tahun 2022. Meski demikian, sebelum realisasi jalan tol Kabupaten Cilacap dituntut untuk bersiap diri. Salah satunya menyiapkan industri manufaktur, modernisasi desa dan pariwisata.

Hal itu dikemukakan oleh Perencana Madya di Direktorat Sistem Pelaporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Bappenas, Agus Manshur, saat paparan pada Musrenbang RKPD Kabupaten Cilacap 2020 di Gedung Pemuda Bercahaya, pekan lalu.

“Berdasarkan data Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Pengatur jalan tol, Cilacap ini agak spesial. Karena tolnya dibangun terakhir,” kata Agus.

Disebutkan, sekarang fokus pemerintah menyelesaikan pembangunan jalan tol dari Bandung ke Tasikmalaya. Saat yang sama di Timur, Solo-Jogja, kemudian Kulonprogo karena Kulonprogo ada Bandara lagi dibangun.

PEMAPARAN : Perencana Madya di Direktorat Sistem Pelaporan Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Bappenas, Agus Manshur, saat paparan pada Musrenbang RKPD Kabupaten Cilacap 2020 di Gedung Pemuda Bercahaya. (Wagino)

“Terakhir nanti, dari Timur menuju ke Cilacap. Dari Tasikmalaya ke Cilacap. Prediksinya, paling lambat 2022 sudah dibangun. Karena target dari pemerintah, maksimal tahun 2022 harus terbangun semua, baik di wilayah Utara maupun Selatan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Agus menekankan, dalam dalam dua tahun ke depan Kabupaten Cilacap setidaknya harus menyiapkan tiga hal. Meliputipercepatan industri pengolahan atau manufaktur, kemudian modernisasi perdesaan dan yang ketiga adalah pariwisata.

Menurutnya, kalau bicara pariwisata, Cilacap ini tidak mungkin mengembangkan wisata pantai. Karena di Cilacap ada tiga kepentingan nasional meliputi wilayah pertahanan dan lembaga pemasyarakatan. Solusinya adalah pengembangan wisata alternatif, melalui desa wisata. Namun pengelolaanya sudha modern dan tertata rapi. “Kami berharap di Cilacap yang membangun desa, bisa dalam bentuk usaha desa silahkan. Bisa belajar dari Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Gunung Kidul untuk pengembangan desa wisata,” ujarnya.

Dia menegaskan, kenapa ini yang harus kita dorong? Ketika jalan tol nyambung, kata dia, maka nanti semakin banyak destinasi alternatif yang diburu orang. Dia menambahkan, ada investasi swasta untuk membangun tol Tegal-Cilacap, ini bukan inisiatif pemerintah. Ini akan menjadi satu jalur dari Utara ke Selatan.

“Kalau ini semua terlaksana dan pemerintah daerah sudah mempersiapkan tiga hal tadi diharapkan pemerintah tidak kaget. Termasuk terintegrasi didalam perekonomian trans Jawa. Sehingga berdampak positif bagi masyarakat Cilacap secara umum,” pungkasnya.

Terkait rencana pembangunan jalan tol yang merupakan proyek strategis nasional, Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap mengusulkan kalau bisa ruas tol Ciamis-Banjar-Cilacap dan Pejagan-Bumiayu-Cilacap exit tolnya berada di Jeruklegi. Sedangkan Cilacap-Jogja gerbang tol di wilayah Adipala.

“Keluar di Jeruklegi, jadi dari Jeruklegi ke Adipala bukan melalui jalan tol tapi lewat jalan umum. Sehingga kota-kota itu bisa dilewati, karena kalau nyambung nanti seperti yang terjadi di Pekalongan kotanya tidak dilewati. Itu usulan dari kita, tapi keputusan ada ditangan pusat,” kata Sekda Cilacap.

Farid berharap, tahun 2020 sudah mulai tahapan survey, dilanjutkan dengan pembebasan lahan dan tahun 2022 pembangunan jalan tol dimulai. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar