Live Streaming Penumpang Jadi Spekulasi Penyebab Pesawat Yeti Airlines Jatuh

Live streaming kecelakaan pesawat ATR 72 Yeti Airlines di Kota Pokhara, Nepal.-Ist/tangkapan layar-radarcirebon.com

KATHMANDU-Kecelakaan pesawat ATR 72 Yeti Airlines menjadi kabar duka di awal tahun. Tak hanya itu, detik-detik sebelum pesawat tersebut celaka terekam jelas melalui live streaming yang diduga dilakukan salah satu penumpang Sonu Jaiswal. Video tersebut bahkan sudah beredar luas di media sosial.

Sebelumnya, video itu dipubilkasikan secara terbatas karena hanya ada di Facebook Sonu dan disetting untuk orang terdekat.

Detik-detik kecelakaan pesawat dalam penerbangan dari Kathmandu ke Pokhara, Nepal, terjadi pada Minggu, 15, Januari 2023 terekam jelas dalam live streaming itu.

Jika dilihat seksama, pesawat Yeti Airlines sebenarnya sudah terbang rendah dan siap mendarat di Bandara Pohkara International Airport.

Sedikit lagi, pesawat tersebut akan sampai usai menempuh perjalanan dari Kathmandu ke Pokhara.

Dalam rekaman itu, Sonu memperlihatkan suasana penumpang pesawat. Dia juga sempat mengarahkan kamera kepada dirinya serta ke arah jendela.

Di bagian jendela, pesawat memang sudah terbang rendah. Bangunan yang diduga Bandara Pokhara bahkan sudah tampak dari kejauhan.

Atap rumah penduduk dan bangunan lainnya, serta kelokan-kelokan yang diduga adalah jalanan juga terekam dalam siaran itu.

Selain merekam dari jendela pesawat, Sonu juga mengarahkan kamera ke wajahnya. Pria tersebut terlihat menggunakan kemeja berwarna kuning dan sweater kuning sebagai outer.

Suasana di dalam pesawat yang terlihat cukup penuh dengan penumpang tersebut ikut terekam.

Namun tiba-tiba, entah apa yang terjadi, namun terjadi goncangan kuat yang dirasakan para penumpang. Suasana yang tadinya tenang berubah seketika menjadi kepanikan.

Penumpang pesawat ATR 72 terdengar berteriak histeris karena goncangan yang demikian kuat, sementara video dari HP Sonu masih merekam.

Tak lama berselang, warna merah yang diduga api dan belum diketahui dari mana sumbernya mulai menyambar. Sepertinya api sudah membakar pesawat sebelum membentur tanah.

Terlihat ada warna merah dan oranye sebelum akhirnya terlihat ada pepohonan yang juga ikut terbakar.

Beberapa menit setelah kejadian, kamera Sonu masih terus merekam sampai akhirnya terputus. Pada detik-detik terakhir itu memperlihatkan suasana kebakaran hebat.

Unggahan live streaming kecelakaan pesawat tersebut menjadi perdebatan warganet di media sosial.

Ada juga yang menyebutkan jika live streaming yang diduga dilakukan Sonu itulah yang menjadi penyebab dari kecelakaan pesawat ATR 72 Yeti Airlines.

Namun, penyebab sesungguhnya tentu masih dalam penyelidikan oleh aparat berwenang.

Warganet tentu mempertanyakan bagaimana Sonu bisa melakukan live streaming dari ketinggian menggunakan sinyal telepon selular.

Ada yang mengatakan jika sinyal tersebut didapatkan dari wifi pesawat. Tetapi banyak juga yang tidak sepakat karena pesawat Yeti Airlines diketahui belum memiliki fasilitas internet nirkabel.

Dikabarkan, pesawat sedang berada di dekat ngarai Sungai Seti ketika live streaming itu berlangsung.

Bagaimanapun, keberadaan video live streaming tersebut malah menjadi salah satu petunjuk penting kejadian pesawat jatuh di Pokhara, Nepal.

Dilaporkan sementara oleh The Kathmandu Post, kecelakaan tersebut telah menyebabkan 69 orang meninggal dunia dan mayoritas terbakar.

Badan Investigasi Kecelakaan Udara Prancis, BEA menyatakan akan ikut terjun langsung dalam penyelidikan penyebab kecelakaan.

“Mereka yang berada di dalam pesawat bermesin ganda itu, termasuk tiga bayi dan tiga anak,” tulis keterangan otoritas penerbangan sipil.

Di dalam pesawat tersebut terdapat penumpang dari berbagai negara seperti 5 orang dari India, 4 orang Rusia, 1 orang Irlandia, 2 orang dari Korea Selatan, 1 orang dari Prancis, 1 orang dari Argentina.

Seorang juru bicara Bandara Pokhara mengatakan pesawat jatuh saat mendekati bandara. Dia mengatakan bahwa pesawat melaju di ketinggian 12.500 kaki dan sedang turun normal. Sedangkan cuaca pada hari Minggu cerah.

Sinyal terakhir dari transponder diterima pada 0512 GMT di ketinggian 2.875 kaki di atas permukaan laut.

Sebuah sumber menyatakan bahwa 4 pria termasuk Sonu hendak pergi ke Pokhara. Perjalanan menuju Kathmandu, Nepal dilaksanakan pad 13, Januari 2023.

Mereka akan mengunjungi Kuil Pashupatinath yang merupakan Kuil Dewa Hindu Siwa di Kota Kathmandu. Kabarnya, Sonu hendak pergi ke kuil tersebut untuk mendoakan anak-anaknya.

Setelah dari kuil tersebut, mereka bepergian ke Kota Pokhara yang dikenal dengan pemandangan indahnya.

Dari Pokhara mereka rencananya akan kembali ke Kathmandu. Tetapi sebelum itu terjadi, bahkan sebelum sampai ke Pokhara, terjadilah kecelakaan naas tersebut.

Terkait video live streaming kecelakaan pesawat Yeti Airlines memang sudah terkonfirmasi berasal dari handphone penumpang yang tidak sengaja merekam, namun tentu tidak bisa serta merta dikaitkan dengan insiden tersebut. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !