Muharram Madrasah Diniyyah Al Fattah, Ziarah Leluhur dan Santuni Dhuafa

BANYUMASEKSPRES.com- SORE selepas Ashar, 50 santri Madrasah Diniyyah Al Fattah, Dusun Ciampel, Tayem Timur, Karangpucung ziarah ke Makam Candiwulan, kemarin. Tampak Komite Madrasah, ali Muhtadin membersamai mereka. Kyai Muhbidurrin, guru madrasah turut hadir dan memimpin doa kepada sejumlah leluhur dan ulama setempat.

“Kami ajak santri ziarah ke salah satu tokoh ulama Tayem Timur, Kyai Ibrohim Muhyiddin. Beliaulah yang pertama mendirikan Shalat Jumat di Dusun kami, dan santri harus paham itu,” kata Komite Madrasah, Ali Muhtadin.

Ziarah leluhur, kata Ali Muhtadin, adalah kearifan lokal yang memiliki unsur pendidikan. Santri, katanya, sebagai generasi masa depan tidak boleh lupa dengan leluhur. Menghormati perjuangan ulama terdahulu dan terus menjaga kearifan lokal yang menggabungkan hablumminannas dan hablumminalloh.

“Kelak, jika santri ini sudah dewasa, tetap akan jadi orang yang tawadlu. Hormat pada guru, dan leluhurnya. Sehingga, harmonisasi hidup dengan kearifan lokal dan penerapan syariat bisa berjalan baik,” harap Ali Muhtadin.

Selain Kyai Ibrohim Muhyiddin, para santri juga ziarah ke makam Eyang San Mardji, yang diyakini menjadi pemberi wakaf tanah masjid. Ada juga Eyang Lamen, salah satu kesepuhan istri dari marbot masjid, Eyang Madnasir yang juga berjasa pada pendidikan santri. Mereka membacakan tahlil dan yasin di atas pusara juga mengirimkannya untuk selurh ahli kubur.

“Acara malamnya, kita mengadakan santunan kepada anak yatim dan dhuafa. Ini agenda rutin tahunan dan semoga terus bisa lestari. Momentum Tahun baru Hijriah, kita bisa berbagi mengasah kepedulian sosial dan spiritual,” kata Ali Muhtadin lagi.

Kyai Muhbiruddin berharap momentum tahun baru dijadikan refleksi bagi semua masyarakat. Terkhusus santri Madrasah Diniyyah Al Fattah. “Peradaban dan tradisi keilmuan semoga terus berkembang merekah, semakin baik. Kita semua berharap, dusun kita ini dipenuhi keberkahan dengan generasi penerus yang Islami. Menunjung tinggi syariat dan kearifan lokal,” katanya.(saw)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar