Pembinaan Atlet Renang Purbalingga Terkendala Fasilitas

PURBALINGGA – Pembianaan atlet olahraga renang di Kabupaten Purbalingga, terkendala sarana latihan. Yakni, tak ada kolam renang yang berstandar nasional. Serta mahalnya tiket masuk ke kolam renang. Hal itu, diungkapkan oleh pelatih renang

Kabupaten Purbalingga Dwi Bangun Ari Bawono, Selasa (12/2). Dia mengungkapkan prestasi olahraga renang di Purbalingga terkendala infrastruktur untuk latihan yakni kolam renang.

“Tiket kolam renang Owabong terlalu mahal tiket masuknya. Sedangkan untuk kolam renang Walik waktunya terlalu mepet untuk latihan. Banyaknya pengunjung di kolam renang Walik membuat jam latihan harus sore,” jelasnya.

Atlet menurutnya, baru bisa fokus latihan sekira pukul 16.00 WIB, ketika kolam sudah sepi pengunjung umum. Kemudian pada pukul 16.45 WIB, latihan harus dihentikan, karena pihak pengelola harus menutup kolam renang pukul 17.00 WIB.

Kendala tersebut, menurutnya membuat Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Purbalingga tidak mengirimkan atletnya di kejuaraan Porprov 2018. Meski, demikian dengan berbagai keterbatasan, pembinaan olahraga renang tetap dilakukan.

Untuk meningkatkan prestasi renang di tingkat lebih tingggi, Bangun berharap agar para perkumpulan renang di Purbalingga melakukan pembinaan dengan benar. Menurutnya, saat ini, pembinaan yang dilakukan usia dini lebih mementingkan renang jarak pendek. Padahal di usia dini harus dilakukan penguatan otot jantung, satu-satunya jalan adalah melatih renang jarak jauh. (tya)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar