Jalur Tengkorak Bayeman Butuh Penanganan

BANYUMAS EKSPRES – Jalur tengkorak Dukuh Bayeman, Desa Tlahab Lor Kecamatan Karangreja butuh sentuhan serius. Pasalnya, jalur itu kerap menyebabkan kecelakaan dengan menelan korban jiwa.

Paling kerap frekuensi kejadiannya saat Idulfitri dan selalu memakan korban jiwa. Pemerintah sudah saatnya melakukan langkah ke arah solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga, R Imam Wahyudi mengatakan, jalur tersebut merupakan jalan provinsi. Melihat kasus kecelakaan yang terjadi, memang sudah harus mendapatkan penanganan. Diantaranya adalah dibuatnya jalur alternatif, atau bisa juga dipasang jalur penyelamat.

“Harus ada penanganan segera dari pemerintah, dalam hal ini Pemprov Jateng barangkali sudah saatnya dibuat jalan alternatif atau dibuat jalur penyelamat,” katanya.

Jika memungkinkan, perlu dibuatkan jalur alternatif atau membangun jalur baru. Pasalnya, salah satu faktor tingginya kecelakaan di jalur tersebut karena medannya yang menanjak dan berkelok. Sehingga, jalur baru bisa dibuat lebih landai. Tetapi, keberadaan jalur penyelamat juga lebih penting dan paling memungkinkan.

“Jalan alternatif misalnya dengan cara memindahkan atau membangun jalur baru. Jalur penyelamat perlu untuk mendapatkan prioritas. Karena setelah dikaji, tak hanya faktor human error, namun kondisi jalan dan kontur jalurnya,”ujarnya.

Selain itu, dari pihak masyarakat, perlu juga untuk lebih hati-hati. Saat melintas jalur tersebut, hendaknya meningkatkan kewaspadaan. Kendaraan-kendaraan umum, alangkah baiknya selalu periksa kondisi kendaraan. Diantaranya dengan. Melakukan cek dan uji kendaraan berkala.

“Bagi pengguna jalan untuk lebih hati-hati, patuhi rambu lalu-lintas, kendaraan harus selalu dicek/uji kendaraan berkala, cara mengemudi dengan tertib,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, karena jalur tersebut merupakan jalan provinsi, dinhub kabupaten hanya bisa mengusulkan. Pemkab sudah mengirimkan surat resmi ke Dinhub Provinsi. Hal itu sudah pernah dilakukan Dinhub Purbalingga beberapa tahun lalu. Namun sampai saat ini belum ada respon.

“Jalan tersebut adalah jalan Provinsi, sehingga Dinhub Provinsi atau Balai Sarana Prasarana Perhubungan Wilayah V Purwokerto lebih memberikan perhatian ke jalur tersebut. Kami (Pemkab, red) sudah pernah mengajukan,” jelasnya.

Pada kesempatan terpisah, Plt Bupati Purbalingga menyampaikan, Pemkab mengingatkan jika kabupaten Purbalingga pernah mengusulkan dibangunnya jalur penyelamatan atau jalan alternatif di jalur maut Bayeman Kecamatan Karangreja yang hingga kini belum direspon pemprov.

Menurut Tiwi, jalur menanjak dan berkelok yang sudah banyak menelan korban jiwa sudah saatnya mendapat penanganan serius. Apalagi, jalan provinsi itu semakin padat menyusul dibukanya akses jalan Tol Pemalang sehingga pengguna jalan tujuan Jakarta, Semarang dan kota-kota besar lainnya memanfaatkan jalur Karangreja – Pemalang menuju ke Purbalingga atau sebaliknya. (amr)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar