15 Persen Penderita Aids Tidak Terdeteksi di Cilacap

CILACAP – Temuan orang dengan HIV Aids (ODHA) di Kabupaten Cilacap semakin meningkat. Tercatat, jumlah kumulatif sejak tahun 2007 hingga saat ini mencapai angka 1.526 kasus. Mereka tersebar di 24 kecamatan, dan ironisnya sudah merambah di semua profesi bahkan kalangan pelajar.

Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 900 penderita sudah diberikan pendampingan dalam pelayanan pengobatan, serta pelayanan dukungan. Sedangkan 15 persen lainnya mengalami lost kontak, atau tidak masuk dalam layanan perawatan kembali.

Hal ini diungkapkan oleh Asisten Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Cilacap, Dian Setyabudi yang juga PLT Dinas Kesehatan usai Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Komisi Pemberantasan Aids (KPA) Kabupaten Cilacap, di Gedung Sumekar komplek Pendapa Wijaya Kusuma Cakti Cilacap, Kamis (12/12).

Dian mengatakan, ada beberapa alasan orang dengan HIV Aids ini menghilang (lost kontak, red). Hal itu, dimungkinkan karena jenuh berobat, berpindah alamat, ataupun takut mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Sehingga mereka menghindar dan tidak diketahui keberadaannya.

“Padahal, hal ini bisa menjadi berbahaya. Karena, mereka tidak lagi terpantau oleh petugas dalam pengobatannya,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Cilacap Sardjono mengatakan, dengan dibentuknya Kelompok Kerja (Pokja) KPA Kabupaten Cilacap, maka kedepan akan mengutamakan pencegahan penularan HIV Aids kepada masyarakat.

“Hal ini bisa meminimalisir penularan. Sehingga pada tahun 2030 bisa tercapai zero HIV Aids di Indonesia,” kata Sardjono.

Ditambahkan, dalam Pokja ini, KPA menggandeng berbagai instansi lintas sektoral, mulai dari instansi pemerintah, Polri, dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

“Ini dilakukan agar pencegahan dilakukan secara bersama-sama dari berbagai sektor, melalui sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !