Angin Kencang Terbangkan Atap Pos Dermaga Wijayapura

AMBRUK: Atap kanopi pos penjagaan Dermaga Wijayapura ambruk diterjang angin kencang. (Wagino)

CILACAP – Angin kencang melanda wilayah Kabupaten Cilacap, Rabu (27/1). Terjangan angin menghempaskan atap kanopi pos penjagaan Dermaga Wijayapura, Cilacap. Dampaknya atap dengan konstruksi baja ringan tersebut ambruk. Beruntung tidak ada korban lantaran saat itu kondisi tengah sepi.

Pantauan Banyumas Ekspres, tampak sejumlah pekerja sedang mengevakuasi atap dengan konstruksi dari baja ringan tersebut dengan cara memotong. Atap tersebut menutup akses keluar masuk dermaga pos penjagaan yang berada di samping bangunan utama. Reruntuhan atap nyaris menutup pintu gerbang Wijayapura.

Kalapas Kelas I Batu High Risk Nusakambangan, Jalu Yuswo Panjang selaku koordinator Kalapas se-Nusakambangan membenarkan kejadian angin kencang yang menyebabkan atap kanopi di pos Dermaga Wijayapura ambruk.

“Lebih kurang sekitar pukul 15.00 WIB memang angin sedang luar biasa gede banget. Kapal kami mau menyeberang saja belum berani karena anginnya kenceng itu. Rupanya tiba-tiba (atap) gedubrak, keangkat terus terlempar ke depan,” kata Koordinator Kalapas se-Nusakambangan saat dihubungi wartawan, Rabu (27/1).

Disinggung apa ada korban yang tertimpa atap tersebut, Jalu mengatakan, saat kejadian kondisi sedang sepi-sepinya, karena biasanya orang lalu lalang. “Bersyukur tidak ada korban. Karena pegawai biasanya pulang jam setengah empat, dan situasi saat itu sedang jam sepi. Memang membuat kaget dan khawatir kalau ada korban, karena biasanya ada orang lalu lalang,” ungkapnya.

Dikatakan, usai kejadian atap tersebut langsung ditangani untuk dilakukan evakuasi. Untuk memudahkan, proses evakuasi cepat dengan cara dipotong, sebab bila ditarik malah kesulitan. “Langsung proses evakuasi dengan dipotong agar cepat, kita bereskan agar besok (Kamis, red) dipakai lalu lalang orang bisa lancar,” katanya.

Menurutnya, atap tersebut dibangun sekitar tahun 2013 dan kemungkinan memang sudah waktunya diganti. Sementara terkait dengan kapal penyeberangan dari dermaga Wijayapura menuju Sodong dan sebaliknya sudah kembali normal.

“Sewaktu angin kenceng semua kapal tidak bergerak dulu. Setelah kondisi tenang, angin normal kapalkembali beroperasi,” pungkasnya.

Berpotensi Hingga Dua Hari ke Depan

Terpisah Analis Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan, berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, terdapat beberapa daerah pusat tekanan rendah yg terpantau di Utara Australia, pusat tekanan rendah di Samudera Pasifik sebelah Timur Laut Australia, dan pusat tekanan rendah di Samudera Hindia Barat Laut Australia. Sementara di benua Asia terdapat daerah pusat tekanan tinggi.

Diterangkan, perbedaan tekanan udara yang cukup tinggi antara Belahan Bumi Utara ( Asia) dan Belahan Bumi Selatan ( Australia), mengakibatkan angin bertiup cukup kencang. Pada Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap tercatat kecepatan angin maksimum hingga 33 Knot atau 61 kilometer per jam.

“Secara umum angin kencang di wilayah kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen, lebih cenderung terjadi antara siang hingga menjelang malam hari dan diprakirakan dapat berlangsung hingga dua hari kedepan,” terangnya.

Dampak lain yang ditimbulkan, lanjut dia, adalah menyebabkan gelombang laut kategori tinggi hingga sangat tinggi di Wilayah Perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dengan kondisi tersebut, masyarakat diharapkan untuk selalu siaga dan waspada.

“Untuk mengurangi resiko dampak angin kencang salah satunya adalah bisa menebang pohon yang sudah rapuh yang bisa membahayakan, dan hindari berlindung di baliho karena dikhawatirkan bisa roboh,” tandasnya.

Rendi juga menghimbau kepada kapal atau perahu kecil untuk tidak memaksakan melakukan aktivitas pelayaran serta diharapkan untuk selalu memperhatikan update informasi cuaca dan Gelombang laut yang dirilis dari BMKG. (gin)

Beri komentar :
Share Yuk !