Banyak Pesan dan Makna di Pameran Seni Rupa di Cilacap

CILACAP – Sebuah gebrakan seni baru saja terjadi di Cilacap. Kolaborasi antara Cilacap Kreatif, Kie Art Projects Purbalingga dan Paragraf Coffee, mempersembahkan pameran lukisan yang dipadukan dengan pagelaran wayang kartun pertama kali di sebuah kafe yang beralamat di Jl.MT.Haryono No.5 Cilacap pada Sabtu (23/12) lalu.

Di Paragraf Coffee Eatery yang digawangi oleh Romi Angger Hidayat, Haryono dan Tribowo Sudirohardjo, pembukaan pameran seni rupa dibuka Fitri Awaluddin Muuri selaku Ketua Dekranasda Cilacap secara simbolis dengan memukul gong.

Dalam sambutannya, Romi Angger Hidayat selaku founder Cilacap Kreatif berharap acara ini dapat menjadi pemantik semangat para seniman Cilacap untuk bisa membuat acara serupa dan acara kreatif lainnya. Terlebih, antara pemerintah Kabupaten Cilacap telah mendukung secara konkret dengan Cilacap Kreatif untuk dapat menjadikan Cilacap sebagai kota kreatif dan lebih maju bercahaya.

Gita Yohanna Thomdean, founder dan pegiat Kie Art mengatakan bahwa tidak perlu takut untuk bermimpi sesederhana apapun. Ia juga menjelaskan karya-karya dalam pameran seni rupa berjudul Aku dan Diriku yang dibuat oleh seniman muda berbakat Kie Art Projects yaitu Budi Setiyawan, Rakhma, dan Alexa.

Dimana bukan hanya mengundang mata kita untuk menikmati keindahan visual, tetapi juga mengajak jiwa untuk mempertanyakan dan merenung dalam diri sendiri. Setiap karya seni yang ditampilkan merupakan sebuah panggilan untuk merefleksikan diri, membuka jendela batin, dan menemukan kedamaian serta kebahagiaan hidup yang hakiki.

Pada sesi malam, dimulai dengan pembawaan obor oleh sang penari dari luar Paragraf Coffee dengan diiringi seluruh penayagan (penabuh gamelan) dan diiringi oleh iringan gamelan sepanjang jalan. Lalu, dilanjutkan oleh tarian tunggal, pemutaran film dokumenter “Dari Sebuah Mimpi Kecil” yang mengajak kita untuk percaya pada mimpi sesederhana apapun. Kemudian dilanjutkan dengan pagelaran wayang kartun dengan lakon “Asal Usul Cilacap”.

Wayang kartun bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga menjadi medium yang menarik untuk menyampaikan pesan-pesan tentang sejarah dan kearifan lokal. Paragraf Coffee menjadi saksi pertama kali digelarnya pagelaran wayang kartun ini, menandai langkah penting dalam mewujudkan kafe sebagai ruang apresiasi seni dan budaya.

Hal tersebut tidak hanya menciptakan keunikan dalam perhelatan seni, tetapi juga mencerminkan semangat tinggi dalam melestarikan budaya lokal Indonesia.

Menghadirkan pengalaman dan momentum yang berbeda dari pameran lukisan konvensional, acara ini menandai keberanian Kie Art Projects dalam menjembatani dua bentuk seni yang berbeda: lukisan dan wayang kartun.

Acara ini juga akan diangkat menjadi film dokumenter yang diproduseri oleh Romi Jabrand (sapaan akrab Romi Angger Hidayat) dengan tim produksi dari Cakrawala Cinema. (Tim Cilacap Kreatif).

Beri komentar :
Share Yuk !