Berbagi Kesembuhan Dengan Donor Darah Plasma


CILACAP- Salah satu upaya penyembuhan pasien covid 19 yakni dengan plasma. Terapi tersebut juga dipercaya 60 persen efektif meningkatkan kesembuhan pasien.

Berkaitan dengan hal tersebut masyarakat atau penyintas covid 19 juga diminta ikut peduli dan bersedia memberikan donor plasma.

Dalam diskusi daring yang digelar Kebumen Ekspres dan Banyumas Ekspres, Dr Yuyung Budi Waskito selaku Kepala Unit Tranfusi Darah PMI Kabupaten Cilacap mengungkapkan, donor plasma sendiri merupakan terapi tambahan. Nah plasma yang diberikan untuk pasien covid, yakni plasma yang didapat dari penyintas atau eks penderita covid 19.

Namun tidak semua penyintas covid bisa melakukan donor plasma. Memang pendonor harus penyintas covid 19, tapi hanya yang memenuhi standar.

Ada beberapa persyaratan utama yaitu persyaratan donor, dan persyaratan donor plasma convalesen. Syarat donor plasma tersebut akan dilakukan skreening. Salah satunya, apakah pendonor masih memiliki imonoglobulin G (IGG) yang memadai. Ada IGG minimal yang bisa diberikan ke pasien, minimal satu banding 16. Dengan satu banding enam belas itu terbilang sulit untuk mencari pendonor.

Baru -baru ini pihaknya juga melakukan screening 37 orang penyintas, dan hanya tujuh orang yang memenuhi syarat. “Jadi hanya tujuh orang yang memenuhi syarat, mereka yang akan kita ambil plasmanya jika ada yang membutuhkan,” terangnya.

“Ini juga merupakan hal baru di PMI. Saya sering diajak diskusi oleh dokter rumah sakit. Timing efektif yang tepat yakni, pasien masih gejala sedang menuju berat. Itu diberikan plasma. Akhir Desember 2020 pasien di cilacap mendapatkan plasma. Alhamdulilah semua baik dan kesembuhan bisa lebih cepat,” ungkapnya.

Adapun kebutuhan plasma di Cilacap, selalu ada waiting list. PMI selalu berupaya memenuhi kebutuhan tersebut. Akan lebih bagus jika direncanakan, misal pasien gejala jangan langsung berat, tapi saat gejala sedang sudah disediakan plasma itu lebih bagus.

Hingga Januari sudah 43 kantong plasma yang dikeluarkan. Apalagi di Cilacap Bupati juga selalu memberikan testimoni, sehingga kesadaran masyarakat juga cukup bagus. “Kebutuhan terus ada, tetapi stok sangat terbatas,”terangnya.

PMI Cilacap sendiri memiliki kapasitas untuk produksi, jika ada yang donor banyak selalu bisa dilayani.

Screening tersebut meliputi IGG, dan penyakit bawaanya selama 2,5 jam. pengambilan sendiri tidak lama, hanya butuh waktu 40 menit. Dicilacap sendiri, proses pengambilan plasma tidak langsung, karen donor masih dilakukan secara konvensional.

Sementara itu Saefur Nara sumber Penyintas Covid dari Kebumen mengungkapkan, bahwa selama ini ia bisa sembuh lebih cepat. Setelah sembuh ia juga berencana untuk melakukan donor plasma.

Hanya saja di Kebumen, ia juga memberi masukan kepada tenaga kesehatan, agar perawatan bisa lebih baik lagi.

Sementara itu Narasumber lain, Yakni Rano dari Komunitas Sepeda Banyumas yang juga penyintas mengungkapkan, bahwa proses donor plasama relatif cepat. Ia juga mengajak masyarakat agar tidak perlu takut atau khawatir.

Ia juga berbagi pemgalaman saat melakukan donor plasma di PMI Banyumas. Hanya saja alat di PMI Banyumas sudah tersedia, sehingga proses pengambilan plasma juga bisa langsung dilakukan.

Diskusi daring yang digelar Banyumas ekspres cukup mendapat antusiasme, baik dari penyintas maupun kalangan masyarakat luas. Diskusi tersebut juga menjadi upaya membangun sinergi antar elemen agar bisa saling bekerjasma dalam menghadapi pandemi yang sedang terjadi.

Harapannya dengan sinergi tersebut, semua lini bisa saling membantu dan terbantu. Bahwa garda depan pahlawan kesehatan tidak hanya tenaga medis, tetapi juga para pasien yang bersedia berbagi kesembuhan dengan donor plasma. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !