Cilacap Butuh 10 Pendonor Plasma Konvalesen Setiap Hari

CILACAP – Pasokan plasma konvalesen atau plasama darah untuk menolong memulihkan pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) di Kabupaten Cilacap sangat berkurang. Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Transfusi Darah PMI Cilacap, dr Yuyung Budiwaskito. Yuyung menjelaskan, terapi plasma konvalesen yang kaya antibodi dikumpulkan dari orang-orang yang telah pulih dari virus corona. Plasma konvalesen diberikan melalui transfusi darah kepada pasien Covid-19.

“Stok di Cilacap ada, tapi sudah ada yang punya atau titipan-titipan saudara-saudara yang sudah mondok buat jaga-jaga nantinya,” kata dia. Menurutnya, saat ini pasien Covid-19 banyak yang berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan syarat pendonor plasma konvalesen usia 18-60 tahun. Tidak memiliki penyakit diabetes, jantung maupun stroke. Golongan apasaja bisa, namun diutamakan laki-laki.

Dia menjelaskan, tiap hari rata-rata pihaknya membutuhkan 10 pendonor. Pasalnya, rata-rata tiap harinya ada lima pasien Covid-19 yang membutuhkan donor plasma. Dan tiap pasien membutuhkan antara dua hingga tiga kantong darah.

“Pasien yang covid sekarang usia sudah di atas 60 tahun semua. Jadi kesulitan untuk mencari pendonor. Dan ini tidak hanya dialami oleh Kabupaten Cilacap saja namun seluruh Indonesia merata kesulitannya,” imbuhnya.

Saat ini, PMI Cilacap sudah mengeluarkan 150 kantong plasma konvalesen untuk pasien Covid-19. Untuk melakukan donor plasma konvalesen, pihaknya mencari penyitas Covid-19 di rumah sakit umum. Selain itu juga mencari pendonor di kabupaten tetangga. “Pengambilan plasma ketika pasien sudah sembuh 14 hari kemudian. IgD akan memuncak namun dalam kurun waktu dua bulan kualitasnya akan menurun hingga nol. Jadi tidak semua panyitas punya kekebalan. Rata-rata pasien OTG memiliki kekebalan rendah, sedangkan yang dirawat di rumah sakit memiliki kekebalan tinggi,” jelas Yuyung. (ray)

Beri komentar :
Share Yuk !