Enam Jolen Dilarung ke Pesisir Selatan, Jetis

LARUNG: Jolen-jolen berisi ubo rampe dibawa untuk dilarung ke Pulau Karangpenganten. Protokol kesehatan tetap menjadi prioritas agar tradisi tetap berjalan selama masa pandemi. RAYKA/

CILACAP – Masyarakat pesisir selatan yang berada di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap menggelar ritual sedekah laut atau larungan sesaji. Konon, ritual tersebut sudah turun temurun dilakukan oleh nenek moyang mereka. Ada enam jolen yang terdiri dari empat jolen rukun nelayan, satu jolen dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan satu jolen besar yang akan dilarung ke pantai selatan, Kamis (26/8).

Jolen-jolen tersebut berisi kepala kambing, sesaji, makanan dan ubo rampe lainnya. Satu persatu, jolen-jolen tersebut dipanggul oleh nelayan untuk dinaikkan perahu. Tepat pukul 10.00 WIB, perahu-perahu yang membawa jolen berangkat bersama dari TPI Jetis menuju Pulau Karangpenganten untuk melarung jolen.

Ketua Nelayan Jetis, Marimun Mariyogi mengatakan, mereka hanya menjalankan adat dan budaya yang sudah sedari dulu dilakukan. Sedekah laut ia tegaskan tak terkait dengan akidah atau kepercayaan tertentu. Esensinya perwujudan rasa syukur pada Tuhan atas berlimpahnya rizki pada masyarakat pesisir. Marimun mengatakan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena masih pandemi Covid-19, acara dilakukan dengan sederhana. Dan sesuai dengan protokol Covid-19.

“Nguri-nguri adat budaya Desa Jetis, yang utamanya ucapan syukur kepada yang maha kuasa, nelayan ngunduh (mengambil) hasil laut sangat banyak. Dan ini merupakan syukuran nelayan setiap bulan Suro,” kata dia.

Nelayan juga membersihkan kapal yang mereka tumpangi dengan air laut, harapannya agar mendapat keselamatan dan hasil tangkap ikan yang berlimpah saat melaut. “Alhamdulillah meski masih pandemi, namun tangkapan nelayan tidak terlalu menurun atau tidak paceklik masih dalam kondisi normal,” imbuhnya.

Menurutnya, dalam dua hari terkahir nalayan baru saja menikmati hasil tangkapan udang rebon yang sangat melimpah. Bahkan dalam seharinya menghasilkan 15 ton udang rebon. “Udang rebon untuk dikirim ke Cilacap dan kemudian akan dilaksanakan ekpor oleh eksportir. Semoga meski masih pandemi hasil tangkapan nelayan tidak berkurang, tetap melimpah,” pungkasnya. (ray)

Beri komentar :
Share Yuk !