Kegiatan Ekonomi di Cilacap Tetap Berjalan Gerakan “Jateng di Rumah Saja”

PANTAU : Bupati Cilacap bersama anggota Forkopimda memantau pelaksanaan gerakan Jateng Di Rumah Saja.

CILACAP – Pemerintah Kabupaten Cilacap menerapkan gerakan “Jateng di Rumah Saja” yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun tidak semua sektor kegiatan dihentikan. Seperti kegiatan ekonomi pada sektor logistik dan kebutuhan masyarakat tetap diperbolehkan beraktivitas. Sementara seluruh obyek wisata, hiburan, karaoke dan usaha sejenis selama dua hari.

Guna memastikan pelaksanaan penerapan Jateng di rumah saja berjalan, jajaran Forkopimda Kabupaten Cilacap melakukan pemantauan di beberapa tempat yang menjadi titik perhatian adalah destinasi wisata dan wilayah perbatasan.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menjelaskan bahwa gerakan “Jateng di Rumah Saja”, khususnya di Kabupaten Cilacap, tidak semua sektor kegiatan dihentikan. Beberapa masih diperbolehkan untuk beraktivitas, diantaranya kegiatan ekonomi pada sektor logistik dan kebutuhan masyarakat.

“Kita mencoba tanggal 6 dan 7, Sabtu dan Minggu nang umah bae. Kita berdiam diri di rumah. Tapi masalah-masalah lain, seperti kegiatan ekonomi tetap berjalan seperti biasa. Karena itu adalah kebutuhan masyarakat yang tidak bisa dibendung,” kata Bupati Cilacap di sela-sela pemantauan di Pantai Teluk Penyu, Sabtu (6/2).

Jadi, lanjut dia, kebutuhan pekerjaan, nelayan dan lain-lain itu masih tetap berjalan. “Tetapi yang tidak punya kepentingan, nang umah bae karo ndonga, kumpul keluarga,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi menilai pelaksanaan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Cilacap berjalan dengan tertib dan dipatuhi masyarakat. Beberapa titik yang sering menjadi tempat kerumunan masyarakat juga sudah dilakukan penutupan, kecuali untuk kegiatan ekonomi.

“Di wilayah Cilacap dari hasil pemantauan, masyarakat cukup tertib untuk mengikuti kegiatan pembatasan mobilitas itu tadi. Beberapa ruas jalan sudah kita laksanakan penutupan, antara lain di sekitar alun-alun dan tempat wisata Teluk Penyu. Ini kita laksanakan penutupan, hanya mobilitas terbatas untuk para nelayan yang akan melaksanakan kegiatan,” ujar Kapolres.

Usai dari Teluk Penyu, jajaran Forkopimda melanjutkan pemantauan pintu masuk wilayah di Kecamatan Sampang. Di pintu perbatasan Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas tersebut dilaksanakan operasi penyekatan oleh aparat gabungan dari unsur Pemkab, TNI dan Polri.

Sementara itu menurut Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf. Andi Afandi, kegiatan penyekatan perbatasan sudah dilakukan dengan persiapan yang baik, dengan tujuan menekan penyebaran Covid-19.

“Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik dari perangkatnya, pengecekan maupun istrumen protokol kesehatan semua sudah dilaksanakan dengan baik. Harapannya adalah semoga kita tetap disiplin, masyarakat tidak terbebani. Artinya ini hanya membatasi saja dua hari, bagaimana bisa menekan penyebaran Covid-19,” katanya.

Berdasarkan pantauan Banyumas Ekspres pada hari kedua di rumah saja, Minggu (7/2). Sejumlah ruas jalan utama yang biasanya ramai kendaraan saat akhir pekan, tampak sepi. Hanya aktivitas di pasar-pasar tradisional dan beberapa tempat yang terlihat. (gin/ACD)

Beri komentar :
Share Yuk !