Kilang Cilacap Launching Program Kelurahan Tangguh Bencana Industri

CILACAP – Tiga kelurahan di wilayah operasional PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menjadi percontohan Kelurahan Tangguh Bencana Industri. Masing-masing Kelurahan Donan dan Lomanis di Kecamatan Cilacap Tengah dan Kelurahan Cilacap di Kecamatan Cilacap Selatan.

Launching program yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilaca itu dilaksanakan di gedung Patra Graha, Selasa (1/8/2023). Diikuti 45 relawan tangguh bencana industri dari tiga kelurahan terdekat operasional PT KPI RU IV tersebut.

Manager Health, Safety, Security and Environment (HSSE) PT KPI RU IV Cilacap, Oki Wibisono yang membacakan sambutan GM, Edy Januari Utama menyebutkan sebagai kilang terbesar di indonesia, PT KPI RU IV menerapkan standar safety yang tinggi dalam operasional perusahaan. “Ini untuk memastikan jam kerja aman yang menunjang produktifitas perusahaan menyediakan energi terbaik,” katanya.

Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri potensi gangguan dan ancaman baik karena faktor alam maupun teknologi. “Kami berkolaborasi dengan berbagai elemen untuk memberikan penguatan dan penyadaran pentingnya kesiapsiagaan bencana khususnya industri, diwujudkan dengan launching Kelurahan Tangguh Bencana Industri di 3 kelurahan terdekat operasional perusahaan,” ujar Oki.

Kegiatan ini antara lain bertujuan mendukung peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam tanggap kebencanaan terkait kegagalan teknologi. “Diharapkan masyarakat beserta relawan memahami hal yang harus dilakukan untuk meminimalisir kerugian dari bencana industri. Meski kita sama-sama berharap tidak terjadi bencana industri dalam bentuk apapun,” imbuh Oki.

Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar melalui Plt Asisten 1 Sekda, Budi Santosa menilai program Kelurahan Tangguh Bencana Industri sangat tepat diluncurkan untuk kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. “Melalui program ini diharapkan masyarakat semakin sadar dan memiliki pemahaman yang baik ketika ada bencana industri,” katanya.

Hal ini, kata Budi karena sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi waktu terjadinya bencana, baik bencana alam maupun industri. “Sehingga yang harus diperkuat adalah kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat untuk meminimalisir risiko dan dampak yang ditimbulkan. Terimakasih PT KPI RU IV yang selalu berkoordinasi dengan pemkab dan masyarakat,” ucapnya.

Launching ditandai penyematan rompi dan penyerahan HT kepada perwakilan peserta. Dilanjutkan sosialisasi Upaya Pengurangan Risiko Bencana Kegagalan Teknologi oleh Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Cilacap, Gatot Arief Widodo, dan dilengkapi sosialisasi Bunyi Sirine Keadaan Darurat KPI RU IV oleh Section Head Emergency & Insurance, Syakhru Sya’bani.

Selain relawan tangguh bencana industri, kegiatan juga dihadiri pejabat Forkopimda, Forkopimcam Cilacap Tengah dan Cilacap Selatan, Relawan Pertamina Peduli (Relpi), Badan Dakwah Islam (BDI) RU IV, Baituzzakah Pertamina (Bazma), Persatuan Wanita Patra (PWP), dan Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma (SPP PWK).

Beri komentar :
Share Yuk !