Patah, Syphon Bulupayung Mendesak Diperbaiki

CILACAP – Ribuan hektare areal sawah di wilayah Kesugihan, Jerukelegi dan Cilacap Kota mengalami keterlambatan tanam pada masa tanam II (MT-II). Hal ini terjadi akibat patahnya konstruksi bangunan saluran air bawah sungai (syphon) yang mengalami degradasi permukaan dasar Sungai Serayu.

Lokasi bangunan siphon BC 9d di bawah Sungai Serayu yang patah itu berada di Desa Bulupayung, Kecamatan Kesugihan. Bangunan semacam gorong-gorong ini merupakan saluran distribusi air dari Bendung Gerak Serayu. Dari tiga syphon yang ada, dua rusak dan hanya satu yang berfungsi.

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Cilacap, Saeful Hidayat, mengatakan, syphon BC 9d di Desa Bulupayung itu untuk mengalirkan pasokan air dari Bendung Gerak Serayu ke areal sawah di Kecamatan Kesugihan, Jeruklegi dan Cilacap Kota. Termasuk sebagai sumber air baku untuk IPA Kesugihan milik PERUMDAM Tirta Wijaya Cilacap.

“Namun karena mengalami kerusakan, sehingga pasokan air untuk areal pertanian jadi terhambat. Dari tiga syphon yang ada, yang berfungsi hanya satu. Sedangkan yang dua rusak karena mengalami degradasi permukaan dasar sungai,” kata Saeful Hidayat, Rabu (15/7).

Saeful mengungkapkan, dua syphon yang berdiameter masing-masing dua meter itu untuk sementara ditutup. Keseluruhan debit siphon mencapai 9.000 meter kubik per detik.

“Karena yang berfungsi hanya satu syphon, maka untuk mengairi areal sawah pada MT-II lalu dilakukan secara bergilir. Untuk saat ini siphon kering karena sejak tanggal 1 Juli sampai dengan 15 September jadwal pengeringan irigasi DI Serayu,” ungkapnya.

Kondisi tersebut, lanjut Saeful sudah sangat mendesak dilakukan perbaikan. Sementara kewenangan perbaikan syphon ada pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak. Karenanya, Sekretariat Komisi Irigasi melalui Bupati Cilacap mengirimkan surat kepada Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum melalui BBWS Serayu Opak perihal perihal permohonan perbaikan Syphon BC 9d DI Serayu.

“Surat sudah diterima Dirjen SDA. Belum ada jawaban resmi. Tapi, informasinya sudah masuk dalam pembahasan. Perbaikan syphon diperkirakan akan membutuhkan anggaran yang sangat besar, bisa ratusan miliar,” ujarnya.

Saeful belum bisa memastikan, syphon yang memiliki panjang lebih dari 200 meter tersebut diperbaiki seluruhnya atau hanya dua yang mengalami kerusakan. Apabila anggaran untuk perbaikan syphon sudah disetujui oleh pemerintah pusat, secara otomatis ada DED-nya.

“DED untuk survai kondisi apa tindakan yang harus diambil. Apabila disetujui, kemungkinan tahun depan baru tahap DED, setelah itu tahun berikutnya pelaksanaan konstruksi,” tandasnya.

Dia berharap, upaya perbaikan syphon BC 9 d segera dilakukan agar irigasi yang memasok pertanian tidak terganggu dalam rangka mendukung ketahanan pangan khususnya produksi beras nasional. (gin)

CAPTION : Kondisi bangunan syphon BC 9d di Desa Bulupayung, Kecamatan Kesugihan, dua dari tiga saluran air bawah sungai rusak karena mengalami degradasi permukaan dasar sungai Serayu. (Wagino)

Beri komentar :
Share Yuk !