Pelukis Asal Cilacap Ajak Seluruh Bangsa Berdo’a Bersama di Pameran Tunggalnya

CILACAP – Pemilihan Umum dirayakan maupun dimaknai dengan berbagai cara. Suhadi Gembot memilih dengan cara menggelar pameran lukisan bertema peserta pemilu 2024 tepat pada tanggal 14 Februari 2024 dengan judul “Rupa-rupa dalam Do’a dan Harapan”.

Bertempat di pendopo Padepokan Jala Sutra yang beralamat di Jalan Raya KM 16 Slarang Keugihan Cilacap, dipajang lukisan seluruh logo partai politik, pasangan calon presiden dan wakil presiden serta beberapa lukisan lainnya.

Lukisan-lukisan tersebut adalah karya dari Suhadi Gembot, seniman kelahiran Purbalingga 15 September 1971 yang mulai berkesenian sejak tahun 1991. Sehari-hari, Ia biasa berkarya di studionya, Studio Lukis Murni di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 162 Cilacap Utara, Cilacap.

“Mungkin ini adalah karya lukis pertama yang bertama pemilu. Karya rupa sederhana yang menjadi rekam jejak akan masa ini yang akan tercatat dalam sejarah” buka Suhadi yang lukisannya banyak bertema semi realis dengan tambahan unsur komedi.

Ki Purbo Sapto, pemilik tempat pameran yang merupakan pelestari budaya, menyatakan dukungan dan apresiasinya.

“Mudah-mudahan ini menjadi simbol yang baik. Acara ini saya resmi buka dan sekaligus sebagai tanda dimulainya kembali eksistensi padepokan ini setelah 10 tahunan vakum” ucap Ki Purbo Sapto yang juga pimpinan PSHT PIlangbango itu dam sambutannya. Selain itu, juga digelar do’a bersama lintas agama/keyakinan.

Mbah Gembot mengutarakan harapannya, “Siapapun dan dari manapun pengelola negara, baik lembaga eksekutif, yudikatif, legislatif yang terpilih serta seluruh jajarannya, semoga menjadi Hamba Allah untuk saat ini dan seterusnya tanpa putus. Agar negara terselamatkan dari hal negatif”.

Dari sekian banyak lukisan, semuanya memiliki pesan atau makna. Salah satunya adalah lukisan bergambar dirinya yang mirip caleg dan bertuliskan “Jangan Pilih Saya”.”Ini sebuah pesan kebingungan karena saya tidak kenal dan tidak tahu kinerjanya para caleg itu”.

Durasi acara dibatasi hanya 3 (tiga) jam saja, dari mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB. Dipandu oleh Telson Hardani, yang juga merupakan musisi dan penulis asal cilacap.

Puji, seorang alumni MAN 1 Cilacap yang datang bersama temannya mengaku kagum. “Kagum karena baru pertama kali lihat pameran lukisan. Semoga saya bisa mengikuti lagi acara seperti ini lagi” harapnya.

Begitu pula dengan seorang dalang muda yang turut hadir, “Sangat menarik sekali. Pameran ini bukan semata memajang lukisan, tetapi ada makna dan benang merah tersendiri untuk negara bahkan dunia. Budaya adalah alat pemersatu bangsa” dalang Bima Setoaji yang hadir bersama timnya.

Beri komentar :
Share Yuk !