Polisi Terus Dalami Penyebab Kebakaran Tanki Pertamina, 13 Saksi Termasuk Petugas Lead Electrical Engineering Diperiksa

KETERANGAN : Kabid Humas Polda Jateng M Iqbal saat menyampaikan kelanjutan penyidikan kebakaran tanki di Kilang Pertamina Cilacap. (Istimewa)


SEMARANG – Kendati insiden terbakarnya tanki 36 T-102 di area Kilang Pertamina diduga akibat sambaran petir, namun polisi terus bekerja keras melakukan pendalaman untuk mengungkap penyebab terjadinya kebakaran tanki BBM tersebut. Hingga saat ini petugas dari Puslabfor Polri dan tim identifikasi masih berada di sekitar TKP.

Kapolda Jateng melalui Kabid Humas, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menerangkan, saat ini proses penyidikan kilang Pertamina Cilacap masih terus berlanjut. Ada 13 saksi yang diperiksa baik dari internal maupun eksternal untuk kelengkapan dokumen pendukung.

“Termasuk diantaranya petugas lead electrical engineering atau petugas rekayasa kelistrikan,” terang Kabid Humas, Rabu (17/11).

Menurutnya, saat ini Tim Identifikasi masih berada di lokasi memeriksa sisa fluida akibat kebakaran. Sekarang tim telah mengambil sample tersebut. “Tim identifikasi sudah berada di lokasi dan sample fluida sudah diambil untuk diperiksa,” ujar Kombes Iqbal.

Tim yang terlibat dalam proses identifikasi, lanjut dia, adalah tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jateng serta Polres Cilacap. “Hal itu dilakukan agar diperoleh hasil yang komprehensif sehingga penyidikan betul-betul dapat dipertanggungjawabkan,” lanjutnya.

Kombes M Iqbal meminta masyarakat bersabar hingga proses sidik selesai dan menghindari spekulasi atau hoax yang beredar di media sosial.

“Kapolda Jateng sudah menyampaikan bahwa dugaan penyebab kebakaran adalah akibat sambaran petir. Untuk itu masyarakat diminta bijak dan bersabar menunggu progress penyidikan hingga tuntas,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah, Irjen (Pol) Ahmad Lutfhi dalam Press Conference di gedung Patra Graha, Cilacap, Senin (15/11) pagi menyatakan, dari hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan polisi, kebakaran diduga akibat sambaran petir.

Kapolda menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa terhadap enam orang saksi, lima saksi diantaranya dari eksternal. Kelima saksi membenarkan bahwa pada hari Sabtu 13 November 2021 saat insiden kebakaran tanki melihat adanya hujan dan petir di lokasi kejadian.

“Hal ini diperkuat dengan pemeriksaan satu orang saksi dari BMKG. Dimana BMKG menyatakan bahwa pada hari H ada dua titik petir dengan jarak 45 kilometer dan 12 kilometer. Ini nanti akan diperkuat keterangan dari ahli tentang bagaimana kondisi petir itu bisa menimbulkan induksi yang mengakibatkan kilatan cahaya,” jelasnya.

Dari pemeriksaan saksi internal, lanjut Kapolda, telah memeriksa tujuh CCTV. Dari dua CCTV yang telah dilihat diketahui pada pukul 19.10 WIB terlihat ada kilatan cahaya petir kemudian timbul kebakaran.

“Jadi, dua CCTV di seputaran TKP didapat adanya petir yang menyambar tanki area 36 T-102. Dari kesesuaian keterangan para saksi, BMKG maupun CCTV internal Pertamina penyidik Polda Jawa Tengah untuk sementara menduga kebakaran akibat adanya induksi yang disebabkan sambaran petir. Kemudian sementara ini hasil penyidikan, untuk kelalaian dan sabotase belum kita dapatkan dan itu tidak ada,” ungkapnya.

Seperti diketahui insiden kebakaran yang melanda tanki area 36 T-102 komplek Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap sejak Sabtu (13/11) malam berhasil dipadamkan pada Minggu (14/11). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, sementara kerugian material hingga saat ini belum disampaikan pihak Pertamina. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !