Tanggul Jebol, Puluhan Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

WANAREJA-Hujan deras dengan intensitas lama yang terjadi pada Minggu (29/3) malam mengakibatkan tanggul sungai Cibereum di Desa Purwasari Kecamatan Wanareja mengalami jebol.

Jebolnya tanggul sungai yang berlokasi di RT 05 RW 06 Dusun Gayamsari setinggi 2 meter Panjang 3 meter dan lebar 5 meter mengancam areal persawahan tanaman padi seluas 60 hektare.

Menurut Kepala Desa Purwasari, Ahmad Yunal Amami S Farm mengatakan, tanggul sungai Cibeurem mengalami jebol sekitar pukul 20.30 malam setelah sebelumnya diwilayah tersebut diguyur hujan deras selama lima jam yakni dari pukul 14.00 sampai dengan pukul 18.00.

Dikatakan, hujan deras dengan intensitas lama menyebabkan luapan dan debit air sungai Cibeurem hingga limpas hingga menjebol tanggul setinggi 2 meter.

“Hujan deras dalam waktu lama menyebabkan debit air sungai Ciberuem naik dan meluap hingga menjebol tanggul serta limpas ke area persawahan padi,” paparnya.

Akibat dari kejadian tersebut tanaman padi menjadi rusak terbawa limpasan air dan tertutup lumpur yang berasal dari tanggul sungai yang jebol.

Setelah mendapat laporan pihaknya langsung mendatangi lokasi dan setelah berkoordinasi dengan forkompimca ditindaklanjuti dengan melaporkan ke BPBD Cilacap dan BBWS Citanduy.

Hasil koordinasi dengan pihak BBWS mengingat kondisi belum memungkinkan pembangunan tanggul permanen berupa bronjong baru bisa dilaksanakan pada bulan bulan Mei mendatang.

Agar para petani tidak mengalami kerugian akibat gagal panen warga bersama perangkat desa dan forkompimca melaksanakan kerja bakti pembangunan tanggul darurat dengan menggunakan karung kandi dari BPBD untuk diisi tanah.

Diwaktu yang sama, hujan deras dengan intensitas lama mengakibatkan tiga dusun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja kembali tergenang.

Ketiga dusun yang tergenang yakni Dusun Sidadadi, Dusun Rangkasan, Dusun Cikaronjo yang merupakan lokasi pemukiman warga.

Menurut Kepala Desa Tarisi Jasimin mengatakan genangan air terjadi pada Senin dini hari karena tersumbatnya aliran air Affor Cikaronjo dampak amblasnya Gorong-gorong Aramco ARMCO milik BBWS Citanduy di desa Cilongkrang sehingga terjadi aliran balik ke hulu.

Selain menggenangi permukiman warga air juga menggenangi jalan dan pekarangan rumah warga akibatnya transportasi warga terganggu dan sejumlah kolam ikan milik warga tergenang dan meluap.

“Di pemukiman ketinggian air sekitar 10-30 sentimeter sedangkan di jalan dan halaman rumah ketinggian air hingga mencapai 50 sentimeter.”Ungkapnya.

Dikatakan walaupun air tidak sampai menggenangi rumah warga namun sejumlah warga yang memiliki kolam ikan mengalami kerugian.

Sedangkan Tindakan yang dilakukan selain melakukan assesment dan pendataan bersama unsur Forkopimcam Wanareja,dinas terkait dan pemdes Tarisi juga memberikan himbauan agar waspada mengingat curah hujan masih tinggi.

Di Desa Cilongkrang Hujan deras dengan intensitas lama yang terjadi pada minggu sore mengakibatkan terjadinya Tanah longsor di Rt.02 Rw.01 Dusun Cilongkrang Barat Desa Cilongkrang.

Longsor setinggi 5 meter dan lebar 2 meter tersebut juga mengakibatkan 1 rumah milik Supriyatno warga setempat terancam. (lim)

Beri komentar :
Share Yuk !