CILACAP – Tim Penyelidikan Epidemiologi (PE) Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap menindaklanjuti informasi adanya pasien salah satu Rumah Sakit di Cilacap yang dicurigai terinfeksi virus corona. Pasien tersebut adalah seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Cilacap yang baru tiba di Indonesia usai bekerja di Macau.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr. Pramesti Griana Dewi mengatakan, pada Kamis (5/3) lalu pihaknya mendapat informasi dari salah satu RS di Cilacap terkait ada pasien yang dicurigai terinfeksi virus corona.
“Mendapat informasi tersebut Tim PE Dinkes Kabupaten Cilacap dan KKP segera melakukan PE,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Sabtu (7/3).
Disebutkan, hasil PE antara lain, pada Senin, (2/3) pasien tiba di Indonesia. Pasien berprofesi sebagai TKW di Macau. Selama di Macau, pasien tidak ada kontak dengan penderita konfirmasi. Pasien tidak mengunjungi, tidak tinggal di kota terjangkit, tidak ke pasar hewan.
“Pasien sudah sakit di Macau selama kurang lebih tiga bulan karena infeksi ginjal,” ungkap Pramesti.
Selanjutnya, Pada Selasa (3/3), pasien ke RS untuk berobat .Saat datang dalam kondisi kaki bengkak suhunya 36,5 derajat.
“Pasien susah buang air kecil, lemas, mual muntah, perut terasa kembung. Malam harinya, perut pasien terasa nyeri,” bebernya.
Berikutnya, pada Rabu (4/3), pasien mengeluh sesak napas, batuk, masih susah BAK, perut kembung, kaki bengkak. Suhunya 36,6 derajat. Setelah cuci darah, pasien sempat menggigil.
“Pada Kamis (5/3), tim PE melakukan penyelidikan epidemiologi. Suhunya 36,4 derajat. Pasien masih mengeluh sesak napas, batuk. Terpasang NRM. Assessment dokter adalah CKD, CHF,” katanya.
Tim PE menyarankan agar foto rontgen. Hasilnya COR normal, broncho pneumoni duplex sehingga pasien GL dirujuk ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.
Pramesti menambahkan, rencana lanjutan dengan memberikan edukasi kepada keluarga, melakukan pentauan kepada keluarga dan kepada petugas RS serta koordinasi dengan RSUD Margono. (gin)
