Wisata Edukasi Konservasi Penyu Cilacap

KONSERVASI : Jumawa pengelola Konservasi Penyu di Cilacap

CILACAP – Konseravasi Penyu Cilacap menjadi salah satu bentuk kepedulian masyarakat terhadap kelesatarian penyu.

Pada perairan Indonesia dapat dijumpai 6 dari 7 spesies penyu yang ada di dunia. Jenis-jenis penyu tersebut adalah Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Pipih (Natator depressus), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Tempayan (Caretta caretta), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea).

Dari 6 spesies yang ada tersebut, 5 jenis penyu terus mengalami penurunan populasi dan rentan punah. Sedangkan satu jenis data persebaran dan populasinya masih kurang.

Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap menjadi salah satu tempat agar penyu tetap terjaga kelesatariannya. Konservasi Penyu ini terletak di kawasan Pantai Sodong.

“Berdirinya Konservasi Penyu ini, berawal dari kepedulian saya terhadap banyaknya penyu yang bertelur. Belum ada masyarakat yang pedulu terhadap pelestarian penyu,” ujar Jumawan selaku pengelola Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, Kamis (20/1/2022)

Ia juga mengatakan, pada awalnya masyarakat atau nelayan ketika menemukan telur penyu selalu diambil dan dikonsumsi. Ini dilakukan secara turun temurun. Pada tahun 2018 mengenalkan penyu secara resmi kepada masyarakat. Di tahun 2019 penyu berhasil ditetaskan. Diakhir tahun itu pula terbentuklah kelompok Konservasi Penyu Nagaraja. Dengan beranggotakan 11 orang, yang merupakan nelayan sekitar.

“Jenis Penyu Lekang yang terdapat di Konservasi Penyu ini. Setiap tahun biasanya penyu bertelur pada bulan April-Agustus. Puncaknya di bulan Mei, Juni dan Juli. Telur penyu yang kami temukan berjumlah sekitar 75-120 butir, akan langsung dipindahkan ke tempat yang sudah disediakan. Agar tehindar dari predator dan abrasi pantai.

Metode penetasan menggunakan media semi alami. Telur dikubur kembali dipasir laut dalam waktu 47-50 hari. Tukik umur 1-3 bulan ditampung terlebih dahulu. Agar dapat bertahan hidup dari serangan predator.

Puncak dari kegiatan Konservasi Penyu ini adalah pelepasan penyu. Kami mengundang FORKOMPIN Kecamatan dari instansi dinas terkait. Nelayan juga ikut berpartisipasi didalamnya. Mereka merasa bangga dan menumbuhkan rasa kesadaran terhadap pelestarian penyu,” imbuh Jumawan selaku pengelola Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap.

Jumlah pelepasliaran tukik/penyu pada tahun 2019 ada 32 ekor tukik. Tahun 2020 ada 142 ekor tukik. Tahun 2021 ada 410 ekor tukik. Total pelepasliaran tukik/penyu dari tahun 2019-2021 sebanyak 584 ekor tukik/penyu.

Tempat Konservasi Penyu ini dibantu oleh CSR PERTAMINA. Baik dalam infrastruktur bangunan, maupun fasilitias yang diperlukan. Pengunjung tidak dikenakan tarif biaya saat mengunjungi Konservasi Penyu ini. Tetapi disediakan kotak donasi. Bertujuan untuk biaya perawatan dan pakan.

Konservasi Penyu ini dibuka untuk umum, pada hari sabtu dan minggu. Senin-Jum’at dikhususkan untuk kunjungan siswa sekolah. Sebagai kegiatan edukasi, pengenalan penyu kepada anak-anak. (asri/novi)

Beri komentar :
Share Yuk !