Cegah Penyebaran Penyakit Menular, Dosen TLM UMP Sosialisasikan Cegah TBC di Kebumen

KEBUMEN – Dosen Prodi Teknologi Laboratorium Medik D4 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Kurniawan adakan Sosialisasi Kesehatan dengan pencegahan penularan penyakit tuberculosis atau TBC bertajuk “Peran Serta Masyarakat dalam Penanganan Penyakit TBC”.

Dikemas dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Acara tersebut digelar di Aula Balai Desa Adiwarno Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen.

“Desa Adiwarno merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen yang terdiri atas 5 dusun dengan topografi berupa dataran rendah dan perbukitan. Desa ini memiliki tingkat kesehatan penduduk yang beragam. Meskipun desa ini cukup dekat dengan Puskesmas, namun masih ditemukan adanya penduduk yang menderita penyakit menular seperti penyakit tuberculosis (TBC),” kata Kurniawan Dosen Prodi Teknologi Laboratorium Medik D4 UMP saat dikonfirmasi di Purwokerto, Jum’at (25/8/2023).

Menurutnya, penyakit TBC merupakan suatu penyakit menular yang umumnya menyerang organ paru-paru akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini bisa dicegah dan disembuhkan dengan waktu penyembuhan yang lama (6-8 bulan).

“Indonesia merupakan negara peringkat kedua teratas jumlah penderita TBC sehingga pemerintah memiliki komitmen serius untuk melakukan eliminasi penyakit ini,” jelasnya.

Berbagai upaya penyehatan masyarakat, lanjut Kurniawan, telah dilakukan pemerintah desa dengan menggandeng beberapa pihak seperti puskesmas dan dinas kesehatan. Sinergi diantara pihak-pihak tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti posyandu, posbindu, sosialisasi dan juga pembentukan kader kesehatan di tingkat desa mengingat eliminasi penyakit ini memerlukan peran serta semua pihak seperti warga masyarakat.

“Penanganan penyakit TBC, telah terbentuk kader TBC perwakilan dari tiap dusun yang bertugas untuk mencari dan menemukan warga suspek TBC. Mendampingi dan mengontrol kepatuhan minum obat TBC bagi warga positif TBC sampai sembuh,” jelasnya.

Menurutnya, Kader TBC ini bekerja secara sukarela dan dibutuhkan kepeduliaan dan keikhlasan yang tinggi. Namun pada prakteknya di lapangan, masih ditemukan beberapa permasalahan dan kendala sehingga kinerja dari kader belum optimal.

“Atas dasar tersebut, maka pada hari senin, 21 Agustus 2023 kemarin kami telah dilakukan sosialisasi yang diikuti oleh ibu-ibu PKK, kader kesehatan, perangkat desa dan juga perwakilan dari masing-masing RT Desa Adiwarno. Kegiatan ini merupakan hasil Kerjasama antara pemerintah Desa Adiwarno, Puskesmas Buayan dan Mahasiswa KKN Kelompok 18 UMP Periode Gasal 2023-2024,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pada kegiatan tersebut, peserta diberikan informasi terkait dengan penyakit TBC, program eliminasi TBC dari pemerintah dan juga peran serta masyarakat dalam program eliminasi TBC. Kader TBC dapat berperan serta dalam sosialisasi Program DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) dan TOSS (Temukan TBC Obati Sampai Sembuh) yang merupakan dua program utama dalam upaya eliminasi penyakit TBC kepada Masyarakat luas.

“Harapannya, melalui kedua program ini, pasien TBC dapat ditemukan, didata, ditangani dan disembuhkan secara tuntas sehingga tidak ada lagi warga desa yang menderita penyakit TBC,” jelasnya.

Pada sesi diskusi, tambah Kurniawan, salah satu peserta dari kader TBC mengemukakan bahwa sulitnya mencari dan menemukan warga suspek TBC karena kebanyakan warga merasa malu dan khawatir mendapatkan diskriminasi ketika ketahuan menderita TBC. Ketika kader TBC mendatangi rumah warga, banyak yang tidak mau didata.

“Ketika warga suspek TBC sudah bersedia didata, ada kesulitan untuk mengumpulkan sampel sputum mengingat warga belum teredukasi tentang cara pengumpulan sputum yang baik dan benar,” ungkapnya.

Ia juga berharap, pihak terkait seperti puskesmas dapat mengadakan pelatihan pengumpulan sampel sputum bagi kader TBC. Untuk mengoptimalkan kerja, perlu juga ditambahkan jumlah kader TBC yang ada di Desa Adiwarno ini, yang dapat diambilkan dari perwakilan setiap dusun atau RW sehingga pembagian wilayah tugas tidak terlalu luas dan ketika ada kasus suspek TBC dapat terdeteksi dengan cepat.

Sementara itu Kepala Desa Adiwarno Wawan Rajiko mengucapkan terimakasih dan apresiasi tinggi kepada pemateri dan juga mahasiswa KKN UMP yang telah menginiasi kegiatan tersebut.

“Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat memacu dan memotivasi semua kader TBC dan juga kader kesehatan desa dalam membantu mewujudkan Desa Adiwarno yang Sehat dan Mantap,” pungkasnya. (*/tgr)

Beri komentar :
Share Yuk !