Mengenal Sendhang Antik, Mahasiswi Yang Mahir Berkesenian Hingga Berprestasi

PURWOKERTO – Siang yang terik seolah sirna, saat terdengar senandung lagu Jawa yang sedang di nyanyikan oleh Sendhang Antik Trimulatsih (20).

Saat Banyumas Ekspres berkunjung ke Advo Cafe, Sendhang terlihat sedang menyanyikan lagu Jawa dihapan rekan rekannya.

“Suwe suwe tak pikir temu nalare
Aku kroso dhewe jebul mung tresno karo budayane
Tresno iku ora kudu andarbeni
Tapi yo bab eling sarana budaya mawas diri, “

Itu merupakan penggalan kidung yang ia lantunkan.

Seperti mata air yang sejuk dan menyejukkan, suara Sendhang memang istimewa. Alunan suaranya seolah menghipnotis meredupkan setiap amarah, dan menumbuhkan cinta bagi siapa saja yang kasmaran.

Rupanya Sendhang memang bukan seperti anak muda pada umumnya. Putri dari pasangan Dhenit Sang Andhemulat dan Adiyuwono memang mengalir darah Seniman yang juga masih buyut Dalang Gino siswo Carito.

Bahkan sejak kecil ia sudah sering ajak sang ibu untuk manggung yang juga pesinden.

Mahasiswi Fakultas Hukum Unsoed yang sedang Magang di kantor Advokat Nanang Sugiri ini, mengaku sejak kecil ia belajar menyanyikan tembang Jawa baik pakem mocopat maupun tembang Jawa kekinian.

Selain nyinden, sendang juga berbakat dibidang seni tari.

” Kalo nari, udah belajar dari TK. Jadi awalnya belajar otodidak, ” Ujarnya.

Selain itu ia juga banyak mendapat bimbingan dari Ki Dalang Julung Gandik Ediasmoro yang juga masih kerabatnya.

Menurut Sendhang, seseorang yang mau belajar kesenian dia harus memiliki rasa tertarik. Kedua harus mau “ngulik” Belajar lebih dalam dan mengembangkan diri.

Selanjutnya belajar pada orang yang lebih profesional.

” Waktu belajar nari, dulu om sering bawa kaset, diam diam saya putar dan belajar, rupanya om tau. Sejak itu aku mulai dibimbing, ” terangnya.

Karena bakatnya ia bahkan Sering pentas, ikut nyinden bersama gino sejak SD.

Sendhang yang memang punya bakat seni ini, juga pernah meraih sejumlah prestasi.

Lomba yang pernah diikuti diantaranya, Juara 1 Lomba Tari Kreasi Tradisi se Jateng 2009, pada Jateng Fair di Semarang. Saat itu, Sendhang bersama tim membawakan tari Banyumasan.

Juara harapan 2 Kakang Mbekayu Purbalingga, tahun 2020, Sekaligus meraih Mbekayu Fotogenik di event tersebut.

Selain itu ia juga pernah ditunjuk untuk menari di istana negara dua kali, tepatnya tahun 2018 pada event HUT RI dan 2017 HUT RI dihadapan presiden RI Joko Widodo.

Saat itu ia mengikuti seleksi tingkat Kabupaten, tunjukkan Sanggar Wisanggeni Purbalingga. Saat itu ia dan tim membawakan tari Banyumasan lenggasor, dan tampil bersama kesenian tek tek Purbalingga.

Menurut Sendhang, anak muda saat ini sebenarnya banyak yang menyukai kesenian Jawa, hanya saja perlu ruang yang lebih luas untuk menampung generasi muda. Dari itu ia juga bercita-cita untuk memiliki sanggar seni.

Selain sebagai pengembangan seni budaya, ia juga berharap bisa mewadahi minat para generasi muda dibidang kesenian. (Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !