PPKM Mikro Diharapkan Turunkan Kasus Covid

Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan – Kementrian Dalam Negeri Dr. Safrizal Z. A., M. Si.

JAKARTA – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan jumlah kasus positif covid-19 masih berlanjut hingga 8 Februari 2021. Langkah ini ditindaklanjuti dengan PPKM skala mikro.

Meski terjadi pembaikan, PPKM belum menunjukan hasil yang besar. Kasus positif sudah mulai melandai. Sehingga PPKM Jawa-Bali harus lebih ditegaskan. Hal tersebut disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan covid-19, Wiku Adisasmito, pada talkshow “Evaluasi Pelaksanaan PPKM Tahap 2 di Provinsi Jawa-Bali” Senin (8/2).

Di samping itu, upaya pemerintah untuk menekan jumlah kasus positif covid-19 akan dilanjutkan dengan PPKM berskala mikro.

“Jateng punya jogo tonggo, itu tingkat mikro,” tambah Wiku.

Dalam talkshow tersebut, hadir juga Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan – Kementrian Dalam Negeri, Dr Safrizal Z A., M Si. Menurutnya, diperlukan langkah-langkah yang ditentukan untuk menghambat kurva yang terlalu tinggi.

“Bogor menerapkan ‘Gage’ (ganjil genap) untuk membatasi mobilitas. Ini levelnya makro,” sambung Afrizal.

Selain yang sudah disebutkan, Forkompinda juga melakukan evaluasi dan pengawasan setiap minggunya dengan indikator yang telah ditentukan.

Juru bicara Kementrian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tirmidzi, M. Epid yang turut hadir dalam talkshow tersebut menambahkan bahwa PPKM dapat berkontribusi.

“Pengurangan kasus baru kurang lebih 4-5 hari belakangan. Jumlah kasus untuk kematian 200-350, sekarang 100an,” tuturnya. (fawid)

Beri komentar :
Share Yuk !