Penulis : M. Irham Adli
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman
Pada bulan Maret lalu telah genap setahun pandemi Covid-19 hadir di Indonesia. Pandemi yang memaksa masyarakat melakukan segala aktivitasnya dirumah, mulai dari sekolah, kuliah hingga bekerja, dilakukan di rumah secara jarak jauh. Karena hal ini banyak sektor terkena dampaknya. Salah satunya sektor bisnis.
Akibat dari pandemi perusahaan tidak dapat berjalan secara optimal sehingga berdampak kepada penurunan kualitas dan produktivitas perusahaan. Maka dari itu perlu mengimplentasikan TQM agar meningkatkan kualitas perusahaan.
TQM dapat diimplementasikan dengan menggunakan tiga proses manejerial, yaitu perencanaan, pengendalian dan perbaikan. Ketiga istilah tersebut dikenal dengan Trilogi Juran bisa juga disebut Trilogi Kualitas, dipresentasikan oleh Dr. Joseph Moses Juran pada tahun 1986 sebagai sarana untuk mengelola kualitas., triloginya yaitu:
1.Perencanaan mutu (Quality Planning)
Suatu proses yang mengidentifikasi pelanggan dan proses yang akan mengembangkan produk dengan karakteristik yang diinginkan pelanggan.
2.Pengendalian mutu (Quality Control)
Produk diperiksa dan dievaluasi, dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan. Masalah yang telah teridentifikasi kemudian akan di cari penyelesaiannya.
3.Perbaikan mutu (Quality Improvement)
Suatu proses dimana metode yang sudah sesuai dipertahankan sehingga kualitas dapat dicapai berkelanjutan.
Akibat dari pandemi, ketiga proses ini harus dilakukan dengan pendekatan berbeda. Khususnya pada perencanaan mutu, dalam kegiatan identifikasi pelanggan dilakukan secara online. Dengan demikian perusahaan harus lebih memaksimalkan penggunaan call center, media sosial untuk dapat mendengar dan mengetahui keinginan pelanggan pada masa pandemi.
Memang pada masa pandemi ini mengharuskan semua pihak untuk beradaptasi. Aktivitas yang seperti dahulu tidak dapat dilakukan dimasa pandemi yang semuanya serta terbatas. Tidak terkecuali perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnisnya agar tetap bisa bertahan. (*)
