Bandara JB Soedirman Ditarget Lebaran 2020 Beroperasi

PURBALINGGA – Pembangunan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman Purbalingga sudah mencapai 11 persen. Ditargetkan pada mudik lebaran 2010 bandara tersebut sudah bisa beroperasi. Targetnya bisa melayani para pemudik dari Jakarta.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat meninjau Bandara Soedirman, Rabu (2/10) mengatakan untuk mengejar target tersebut, pekerjaan proyek akan dilakukan 24 jam. Ini sudah dikomunikasikan dengan Danlanud JB Soedirman.

Menurutnya, dalam pembangunan ini diperlukan penguatan tanah pada landasan. Sebab, ditemukan kontur tanah pada bagian bawah gembur. “Ada yang menjadi perhatian harus ada penguatan tanah, karena enam meter ke bawah agak lembek, gembur. Harus diberi kolom agar kuat. Insya Allah sesuai target,” jelasnya.

Capai 11 Persen

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, pembangunan bandara hingga saat ini mencapai 11,1 persen. “Masih on the track, komitmen Mei sudah bisa, bisa dikejar. Seperti komitmen Bu Menteri yang disampaikan kepada masyarakat kita akan penuhi janji itu. Pekerjaan 24 jam lebih leluasa dibanding bandara in operation,” jelasnya.

Sejumlah pekerjaan telah dilakukan sejak Mei 2019. Yakni pembersihan lahan atau land clearing untuk runway dengan panjang 1.600 meter.

Dia juga menambahkan, keberadaan Bandara JB Soedirman juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Serta dapat mengakomodir kegiatan investasi dan perekonomian di Jawa Tengah.

Runway merupakan salah satu infrastruktur penting yang menjadi prioritas pembangunan saat ini. Pada Tahap I runway dibangun untuk melayani operasional penerbangan pesawat ATR 72-600 dan sejenis, lalu kemudian dilakukan pengembangan hingga Tahap III yang akan membuat bandara ini dapat didarati pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320.

Apron untuk 3 Pesawat

Pembangunan terminal penumpang pesawat juga dilakukan bertahap, di mana pada Tahap I berkapasitas 98.812 penumpang per tahun, lalu Tahap II berkapasitas 440.440 penumpang per tahun, kemudian Tahap III berkapasitas sekitar 600.000 penumpang per tahun.

Selain itu, pembangunan tahap I juga mencakup apron untuk mengakomodir 3 unit pesawat ATR 71 dan sejenis. Adapun proyek bandara ini terletak di kawasan Pangkalan TNI AU JB Soedirman. Pada April 2019, AP II dan TNI AU menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) agar pembangunan infrastruktur sudah dapat dimulai.

AP II dan TNI AU juga telah menyepakati Daerah Lingkungan Kerja (DLKr), yakni DLKr I seluas 4,42 hektare guna diusahakan sebagai bandara meliputi terminal kargo, terminal penumpang, bangunan operasional/perkantoran dan fasilitas sisi darat lainnya.

Lalu, DLKr II seluas 43,5 hektare guna penggunaan bersama (penerbangan sipil dan militer) meliputi runway, RESA (runway end safety area), stopway, taxiway, PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran), fasilitas bersama, dan pagar pengamanan bandara.

Sementara itu, juga dilaksanakan ground breaking pembangunan Balkondes Goa Lawa di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja. (tya)

 

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar