Inseminasi Buatan 2020, Populasi Ternak Sapi di Purbalingga Capai 2.203 Ekor

PURBALINGGA – Layanan Inseminasi Buatan (IB) atau lebih dikenal dengan kawin suntik tahun 2020 di Kabupaten Purbalingga berhasil melahirkan sebanyak 2.203 ekor sapi dari target 2.118 ekor. Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, Mukodam mengatakan jumlah sapi yang terdeteksi bunting sebanyak 2.390 ekor atau 92,2 persen sapi bunting dapat melahirkan anak.

“Tingkat kelahiran sapi tersebut masih harus dipacu karena masih cukup tinggi kegagalan mempertahankan sapi bunting dengan kondisi baik sampai melahirkan,” kata Mukodam saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).

Capaian layanan IB meningkat signifikan disbanding dengan tahun 2019 yang hanya mencapai 1.973 kelahiran. Layanan IB mengalami kenaikan sebesar 11,65 persen di tahun 2020 meskipun dilaksanakan di tengah pandemi covid-19.

“Penambahan populasi ini tentu akan mendorong pemanfaatan potensi hijauan pakan (rumput dan limbah hasil pertanian) di Purbalingga yang masih sangat melimpah,” tuturnya.

Mukodam menuturkan satu ekor sapi hasil IB yang berumur 4 bulan dihargai senilai Rp 8 juta. Menurutnya ini cukup signifikan dalam membantu para peternak sapi untuk meningkatkan pendapatannya.

“Jumlah kelahiran sapi hasil IB tahun 2020 sebanyak 2.203 ekor, jika setiap ekornya dihargai Rp 8 juta maka sudah menghasilkan Rp 17,6 M,” ujarnya.

Mukodam menjelaskan sapi dilakukan inseminasi buatan sebanyak 5.153 kali dengan jumlah sapi bunting sebanyak 2.390 ekor. Rasio keberhasilan IB sebesar 46,30 persen atau setiap ekor sapi agar dapat bunting diperlukan kawin suntik sebanyak 2 sampai 3 kali.

“Capaian ini harus terus ditingkatkan agar keberhasilannya semakin efektif,” tambah Mukodam.

Layanan IB di Kabupaten Purbalingga, didukung oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) Pelaksana yang terdiri dari petugas inseminator 12 orang, petugas pemeriksa kebuntingan 13 orang dan petugas pelaporan 2 orang. Layanan inseminasi buatan yang diberikan secara gratis kepada peternak sapi dengan jumlah 3 kali untuk setiap ekor sapi betina hingga bunting.

“Inseminasi buatan ini merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan populasi ternak sapi karena proses pembuahan sel telur yang dihasilkan oleh sapi betina saat ovulasi menjadi lebih tepat,” terangnya.

IB bertujuan meningkatkan mutu genetik ternak karena semen beku yang digunakan merupakan sperma yang dihasilkan dari sapi pejantan unggul. Mukodam menambahkan IB digalakkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan populasi sapi dengan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).

“Pemeriksaan kebuntingan dan pendampingan sapi saat melahirkan oleh petugas tercatat dan terlaporkan secara online melalui sistem iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) yang diperbaharui setiap waktu secara nasional,” ungkap Mukodam.

Daryo, salah satu peternak sapi Desa Kalapacung, Kecamatan Bobotsari mengatakan pelayanan kawin suntik yang dilakukan petugas dari Dinpertan Purbalingga sangat bermanfaat dan hasil anakan sapi yang dilahirkan lebih bagus. Daryo menuturkan petugas siap dipanggil setiap saat apabila dijumpai sapi betina birahi yang diikuti dengan pemeriksaan kebuntingan.

“Harapan saya layanan IB terus dilanjutkan dan ditingkatkan agar pendapatan para peternak sapi semakin baik dan populasi ternak sapi di Purbalingga terus meningkat,” harap Daryo. (Kiki)

Beri komentar :
Share Yuk !