Tak Dapat Order, Pemandu Wisata Alih Profesi

OBWIS : Objek wisata green Sabin. Di masa pandemi, sektor pariwisata mengalami penurunan.

PURBALINGGA-Selama setahun terakhir, Pemandu wisata di Kabupaten Purbalingga tak dapat order. Hal itu, disebabkan sepinya bisnis pariwisata selama pandemi Covid-19.
“Selama pandemi Covid-19 setahun terakhir, praktis para pemandu wisata di Kabupaten Purbalingga tidak bekerja. Mereka, banyak yang beralih profesi untuk bisa menyambung hidup mereka,” kata Wasis Abadi, Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Purbalingga (Asbiling).
Dia menambahkan, di Kabupaten Purbalingga ada puluhan pemandu wisata. Sebanyak 18 diantaranya sudah bersertifikat. “Nasib mereka harus dipikirkan juga,” kata pria yang juga dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Purbalingga.
Diakui, akibat pandemi bisnis pariwisata di Kabupaten Purbalingga praktis berhenti total. Tak ada lagi order wisata dari kelompok masyarakat. Terutama pelajar yang selama ini menjadi konsumen terbesar bisnis pariwisata di Kabupaten Purbalingga.
“Pengusaha biro perjalanan wisata, banyak yang menutup usahanya sementara ini. Hal itu berimbas kepada para pemandu wisata, mereka tak lagi mendapatkan order pekerjaan,” imbuhnya.
Ke depan, jika dunia pariwisata kembali menggeliat dia berharap Pemkab Purbalingga bisa melindungi para pemandu wisata agar tak kehilangan pekerjaan.
“Saya ingin kebijakan yang diterapkan di Pula Bai juga diterapkan di Purbalingga. Biro wisata yang masuk ke Purbalingga membawa wisatawan, wajib menggunakan pemandu wisata lokal Purbalingga,” ujarnya.
Sebab, pengalamannya sebagai pengusaha biro wisata pernah mendapatkan sanksi denda di Bali, karena tak menggunakan pemandu lokal dari Bali. “Dendanya cukup besar, yakni Rp 3 juta untuk satu bus. Jika ada aturans eperti ini, maka pemandu wisata di Purbalingga bisa terlindungi,” lanjutnya.
Agus, dari HPI Kabupaten Purbalingga mengakui, kualitas pemandu wisata di Kabupaten Purbalingga masih belum baik. Terutama masih belum adanya pemandu wisata di Purbalingga yang fasih berbahasa asing.
Dia berharap pemkab bisa memfasilitasi para pemandu wisata untuk bisa mendapatkan pelatihan bahasa angin. Sehingga pemandu wisata di Purbalingga bisa bersaing dengan pemandu wisata dari luar daerah. (tya)

Beri komentar :
Share Yuk !