Tanah Gerak, Angin Kencang dan Banjir Melanda Purbalingga

PURBALINGGA – Bencana banjir dan tanah bergerak kembali melanda Purbalingga, Minggu (13/12). Sebelumnya, selama dua hari wilayah ini diguyur hujan deras.

Di Desa Selanegara Kecamatan Kaligondang, Sungai Langkap meluap. Akibat kejadian ini Jalan Raya Kaligondang-Pengadegan tergenang air dan arus lalu lintas tersendat. “Hujan terjadi sejak siang sekitar pukul 14.00 WIB dengan intensitas yang cukup tinggi, hal ini membuat beberapa wilayah mulai tergenang banjir. Salah satunya di depan SMK N 1 Kaligondang, jalan tertutup luapan air Sungai Langkap dengan ketinggian sekitar 40 cm. Arus lalu lintas sedikit tersendat,” ujar Babinsa Koramil 02/Kaligondang, Pelda Waluyo.

Ia mengatakan Babinsa, Bhabinkamtibmas, tim SAR, masyarakat dan relawanmembantu mengatur arus lalu lintas. Tujuannya agar lalu lintas tidak macet. Selain itu juga melakukan pemantauan debit air di Sungai Klawing. Pasalnya usai diguyur hujan deras biasanya Sungai Klawing meluap.

Selain banjir di Desa Arenan Kecamatan Kaligondang, juga ada pohon tumbang menimpa tiga rumah warga. Masing-masing rumah milik Daryanto tertimpa pohon kelapa dan albasia, rumah milik Miskam tertimpa pohon kelapa dan bambu dam Madsahri rumahnya tertimpa pohon albasia. Ketiganya warga RT 01/RW 01 Kadus 1 Desa Arenan Kecamatan Kaligondang. Kejadian sekitar pukul 14.15 WIB, karena turun hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang juga turun ke lokasi kejadian mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Kerugian material masih dihitung. “Prioritasnya menangani pohon yang tumbang tersebut. Dipotong dan disingkirkan,” ujarnya.

Di Kecamatan Rembang, hujan deras yang terjadi sejak Sabtu, (12/12/2020) menyebabkan bencana alam di lima lokasi berbeda.

Danramil 13/Rembang Kapten Arm Kadi Suryanto saat dikonfirmasi pada Minggu, (13/12), mengatakan bencana alam itu masing-masing terjadi di Desa Wlahar, rumah milik Suwandi (60) rusak tertimpa pohon kelapa. Selain itu, jalan alternatif penghubung dua dusun ambles akibat tanah gerak.

Sementara itu, di Desa Bodaskarangjati jalan penghubung antar dusun juga amblas, kemudian 1 rumah milik Tri Setyaningsih di wilayah RT 01/RW 01 retak dan nyaris roboh. Rumah tersebut dalam keadaan kosong karena ditinggal penghuninya bekerja di luar negeri sebagai TKI.

Selain itu, banjir juga terjadi di wilayah Desa Makam RT 04 /RW 01. Banjir ini terjadi akibat saluran air terhambat alirannya karena tersumbat sehingga debit air naik menggenangi delapan rumah warga di wilayah tersebut.

Sebagai langkah pengamanan, untuk rumah yang nyaris roboh dari Kepolisian telah memasang garis Polisi di lokasi, hal itu untuk mencegah orang beraktifitas di sekitarnya karena rumah sewaktu-waktu tidak menutup kemungkinan dapat roboh. “Sedangkan di lokasi lain Babinsa turut aktif memberikan imbauan kepada warga untuk tetap waspada terhadap bencana alam yang dimungkinkan dapat terjadi mengingat prediksi hujan masih akan kerap turun,” pungkasnya.
(mas)

Beri komentar :
Share Yuk !