Tanah Gerak, Ratusan Warga Pagersari Mengungsi

PURBALINGGA-Pergerakan tanah terjadi Dusun Pagersari Desa Tumanggal , Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga Kamis (3/12) malam. Akibat kejadian ini sebanyak 165 rumah terancam longsor. Bahkan 36 rumah diantaranya sudah mengalami kerusakan, retak pada bagian dinding. Ratusan warga terpaksa harus diungsikan di SDN 2 Tumanggal.

Dandim Purbalingga, Letkol Inf, Decky Zulhas melalui Perwira Seksi Operasi Kodim 0702/Purbalingga Kapten Arm Mindoko mengatakan telah menerjunkan anggota untuk membantu proses evakuasi warga di tiga RT. Meliputi RT 15, 16, dan 17 Dusun Pagersari Desa Tumanggal. “Beberapa hari terakhir ini intensitas curah hujan relatif tinggi, hal ini salah satunya menjadi pemicu terjadinya pergerakan tanah,” kata dia

Menurut dia pergerakan tanah itu sudah terdeteksi mulai Rabu (2/12/). “Namun retakan rumah mulai terjadi pada Kamis malam,” terangnya pada Jumat siang,(4/12).

Ia mengatakan kontur dan topografi lahan di wilayah tersebut berupa perbukitan dengan elevasi yang cukup terjal mencapai 30 derajat sepanjang kurang lebih 1000 M. Kondisi makin diperparah dengan turunnya hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyurnya. “Beberapa rumah retak dan bahkan ada yang ambruk. Ada 2 rumah yang turun, karena tanah anjlok,” ujarnya

Ahli Geologi Didatangkan

Menurutnya berdasarkan pantauan dari Babinsa dan anggota Kodim 0702/Purbalingga di lokasi, beberapa tebing mengalami longsor. Bahkan ada material yang menabrak tembok rumah sampai jebol. “Sebagian besar warga saat ini telah berada di pengungsian,” ujar dia

Ia mengatakan anggota Kodim 0702/Purbalingga, Polres Purbalingga, BPBD dan unsur kebencanaan lainnya bersama masyarakat dan relawan membantu proses evakuasi warga. Beberapa barang milik warga juga diamankan agar tidak terbawa longsor. Selain itu menebang beberapa pohon yang berpotensi menimpa rumah. “Posko pengungsian dan dapur umum juga telah dibangun dan sudah mulai aktifitasnya sejak siang ini di SDN 2 Tumanggal,” ujarnya

Kemarin, Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga juga menurunkan tim ahli geologi dari Unsoed yang dipimpin oleh Dr. Indra Permana Jati, S.T., M.T. Tim tersebut melaksanakan mitigasi bencana.

Diungkapkan Indra Permana Jati, bencana ini diakibatkan adanya pergerakan tanah di atas batuan sedimen akibat curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan tanah bergerak. “Di lokasi kejadian tanah kandungan pasirnya juga tinggi, hal ini membuat pergerakan tanah makin cepat setelah diguyur hujan,” terangnya. (rls/mas)

Beri komentar :
Share Yuk !