45 Ribu Siswa dan 1.000 Pegawai di Kemenag Bakal Dapat Kemudahan Periksa Kesehatan

Kepala Kantor Kemenag Kab Banjarmegara saat mencoba alat Remote Medical Consultation (RMC). Dengan alat ini akan memudahkan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat.

BANJARNEGARA – Secara bertahap sebanyak 45 ribu siswa dan 1.000 pegawai terdiri dari diantaranya 900 guru di bawah naungan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Banjarnegara akan mendapatkan kemudahan pemeriksaan kesehatan, menggunakan program modern. Program ini bernama Digidoc dimana program ini salah satunya bertujuan memudahkan pasien tanpa bertemu langsung dengan tenaga medis, dokter dan perawat. kegiatan di Kemenag ini di support penuh oleh RS Islam Banjarnegara.

Metode tersebut bernama Remote Medical Consultation (RMC), yaitu sebuah sistem mesin dengan kontrol jarak jauh yang digunakan untuk pemeriksaan kesehatan.

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banjarmegara Agus Suryo Suripto di sela sela kegiatan pemberian imun booster bagi tenaga di naungan Kemenag mengatakan, program pemeriksaan bagi tenaga dan siswa di bawah naungannya merupakan tindak lanjut kerjasama antara pihaknya dengan RS Islam Banjarnegara.

“Kita sudah membuat program larasati dengan RS Islam Banjarnegara, nah untuk program RMC ini salah satu follow upnua. Kita memiliki 900 an guru dan sekitar 100 tenaga lainnya, serta 45.000 siswa di Banjarnegara yang secara bertahap akan kita ikutsertakan dalam program tersebut,” kata Agus Suryo, Senin (6/9/2021).

Suryo mengatakan dengan banyaknya jumlah tersebut, pihaknya akan melakukan program berkelanjutan.

Ia berharap dengan motede baru tersebut, sangat membantu keluarga besar Kemenag. Dimana dengan metode MRC ini karyawan maupun siswa bisa dengan leluasa melakukan pemeriksaan medis tanpa harus ke dokter dan bertemu tatap muka dengan tenaga medis lainnya. “Kita mencari yang simple, mudah dan tujuannya tetap dapat. Sangat efektif ini kalau kita lihat,” harapnya.

Sementara Direktur RS Islam Banjarnegara dr Agus Ujianto mengatakan, pihaknya terus menselaraskan program kerjasama dan peningkatannya. Terkait digidoc, program dari Korea tersebut pihaknya benar benar mengurangi kontak fisik antara pasien dengan tenaga medis. “Dengan alat dan aplikasi yang bisa dioperasikan perawat arau dokter ini sesungguhnya sangat mengurangi kontak fisik. Tetapi dojter tidak lepas tangan, justru dengan alat tersebut dojter dan lainnya terbantu,” terang Agus.

Sedangkan Chief Operating Oficer PT Gobin International Indonesia dr Alvin Henri mengatakan, pihaknya sebagai penyedia teknologi kesehatan, secara teknis RMC mesin merupakan mesin yang bisa digunakan untuk chekup oleh tenaga media non medis. Untuk menggunakan jasa layanan hasil pemeriksaan bisa dilihat melalui aplikasi beserta interpretasi. “Contohnya jika pasien obesitas, maka disarankan oleh mesin untuk tidak makan larangannya dan disarankan untuk program program kesehatan lainnya. Tetapi meain ini tidak memberikan diagnosa. Karena diagnosa sepenuhnya milik dokter,” katanya.

Dengan RMC ini pasien akan mawas diri, karena banyak dukungan informasi. Ia menambahkan, dari RMC akan dikembangkan dengan program lain dimana nantinya akan ada pemeriksaan darah dan lainnya, dimana untuk mendapatkan hasil cukup 3 menit saja.

Sementara untuk Banjarnegara sesuai demografis dan jumlah penduduk seerta jimlah dokter yang hanya sekitar 180 an maka Banjarnegara membutuhkan alat dan program pihaknya. Akhir 3021 pihaknya akan mengirim 100 alat ke Banjarnegara. Sementara saat ini masih baru membawa beberapa alat saja. (nugroho)

Beri komentar :
Share Yuk !