BANJARNEGARA – Saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA diikuti oleh 50 persen siswa. Siswa masuk sekolah secara bergantian. Dalam PTM ini, pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan ketat demi mencegah penyebaran Covid-19 varian baru.
Ketua Satgas Covid-19 SMAN 1 Sigaluh Heni Purwono mengatakan sekolah tetap menjalankan protokol kesehatan ketat dan berharap tidak lagi berkembang Covid varian baru.
“Seluruh siswa, guru dan tenaga kependidikan di sini sudah divaksin dosis dua. Jam pelajaran juga hanya 25 menit per jam. Sebelum Dzuhur anak-anak sudah pulang. Harapannya mengurangi peluang kerumunan sehingga kemungkinan penularan Covid diminimalisir,” kata Heni, kemarin.
Menurut Heni, para siswa rata-rata sudah membiasakan diri dengan prokes, sehingga cukup mudah diarahkan.
“Mungkin memang sekolah tempat paling efektif untuk pembiasaan, sehingga ke depan ketika ada kejadian seperti ini justru sepertinya paling efektif memulai penanganan dari sekolah. Kita lihat vaksinasi juga dapat dilakukan sangat cepat melalui sekolah,” ungkapnya.
Dikatakan, sebelum masuk area sekolah, siswa wajib cuci tangan dan juga cek suhu badan. Di ruang kelas yang berisi separuh jumlah siswa pun, mereka harus menjaga jarak. Setiap siswa juga membawa bekal masing-masing dari rumah. Sebab kantin masih ditutup. (drn).
