Penderita Stroke di Bali Antusias Ikuti Pengobatan dari RSI Banjarnegara

BANJARNEGARA – Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara kirim tim medis ke Bali. Kegiatannya mengunjungi komunitas pasien stroke, dan yayasan yang peduli terhadap disabilitas. Di dua tempat tersebut tim ini menggelar pemeriksaan dan pengobatan gratis. Penderita stroke dan pendamping antusis mengikuti pemeriksaan dan pengobatan tersebut. Kegiatan tim The Plegia dan RSI ini selain sebagai bentuk rumah sakit tanpa dinding, juga borderless health care, artinya, layanan medis tanpa batas.

Ketua tim relawan pemeriksaan dan pengobatan gratis RSI Banjarnegara dr Minachun Syania mengatakan, dalam lawatannya ke Bali salah satunya adalah belajar mengenai penanganan stroke dan difabel pada beberapa lembaga atau yayasan di Bali. “Di Banjarnegara kami memiliki The Plegia komunitas peduli difabel dan stroke, di Bali selain kita melakukan bakti sosial, kita juga sekaligus belajar bagaimana pola penanganan, termasuk pengelolaan donasi penderita stroke dan difabel ini,” kata Minachun Syania Rabu (8/12/2021).

Dokter alumni Unisulla saat lawatan membawa alat cek kesehatan digital bernama Remmote Medical Consultation (RMC) dari platform kesehatan Digidoc. Di Yayasan Tapasya Stroke Center Tabanan Bali, dokter dan timnya memeriksa satu persatu pasien yang ada di tempat tersebut.

“Kalau biasanya pasien yang datang ke dokter. Karena mereka mengalami kendala dalam gerak maka kami yang datang, dan kami yang keliling satu persatu ke pasien tersebut. Kebetulan RMC yang kami bawa portabel, mudah dipindah pindah, dan pemeriksaan merupakan hal hal dasar dan vital bagi kesehatan, meliputi, cek suhu, tekanan darah, saturasi oksigen, asam urat, gula darah, hingga rekam jantung,” kata Minachun Syania.

Menururtnya, penanganan stroke di Tapasya Stroke Center menarik karena meski sederhana, pelatihan fisioterapi yang dilakukan terjadwal dan gratis bagi penderita stroke, serta lokasinya terpusat.

“Yang kami lakukan adalah program rumah sakit tanpa dinding, bagaimana kita sebagai tim medis bisa datang dinana saja dan kapan saja. Tanpa terbats sekat dan ruang, seperti cita cita Gubernur Jawa Tengah ganjar Pranowo, termasuk seperti yang kami lakukan di Bali ini,” tandasnya.

Dilokasi kedua, Annika Linden Center, sebagai bentuk support bagi tenaga sosial di tempat tersebut, tim ini melakukan pemeriksaan kesehatan dasar kepada tenaga yang bertugas.

Sementara Ketua Yayasan Tapasya Stroke Center Budhiarta mengaku bersyukur karena mendapatkan bantuan medis bagi pasien atau kliennya serta bagi tenaga pendamoing yang ada di tempatnya. “Ini sangat menarik dan kami berterimakasih kepda tim kesehatan yang datang kesini. Manfaatnya sungguh kami rasakan,” kata Budhiarta. (nugroho)

Beri komentar :
Share Yuk !